Gelar Karya Meriahkan Pelepasan dan Wisuda Tahfidz di SMP Plus Nuurul Muttaqiin

Dindin
Stand kuliner makanan dan kerajinan tradisional yang dibuat oleh siswa-siswi kelas 7 pada acara Pelepasan dan Wisuda Tahfidz Angkatan ke-17 SMP Plus Nuurul Muttaqiin, Kamis (23/6/2022). Foto iNewsGarut.Id/Dindin.

GARUT, iNews.id Menjadi satu-satunya sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, di wilayah Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, SMP Plus Nuurul Muttaqiin selenggarakan acara Pelepasan dan Wisuda Tahfidz Angkatan ke-17 sekaligus kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila di penghujung tahun ajaran 2021-2022.

"Alhamdulillah hari ini kami menggelar Pelepasan dan Wisuda  Tahfidz Angkatan ke-17 Tahun Ajaran 2021-2022. Hal yang unik pada acara hari ini tidak hanya acara Pelepasan dan Wisuda Tahfidz saja, tetapi ada juga kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila. 

Karena SMP Plus Nuurul Muttaqiin sebagai satu-satunya sekolah di Kecamatan Cisurupan yang menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar," kata Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Plus Nuurul Muttaqiin, Rizal Trismawan, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (23/6/2022).

Kaitan dengan Projek Profil Pelajar Pancasila, imbuh Rizal, kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 7 untuk berwirausaha melalui projeknya, yaitu membuat kuliner makanan dan kerajinan tradisional. 

"Nah dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu memunculkan karakter sesuai dengan keinginan pemerintah yang diimplementasikan melalui Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu berpikir kreatif, kemudian bergotong-royong, dua nilai itu yang kami kembangkan pada projek hari ini," harapnya.

Dikatakan Rizal, sebelumnya ada 2 projek yang sudah digulirkan oleh SMP Plus Nuurul Muttaqiin, untuk semester pertama, ada projek penyulingan air kotor sehingga menjadi bersih, kemudian yang kedua, ada projek penyusunan buku antologi puisi siswa. 

"Sehingga pada acara Pelepasan dan Wisuda Tahfidz hari ini terkesan begitu mewah, terkesan begitu khidmat, acara bisa berjalan dengan lancar, peserta didik memiliki karakteristik yang disesuaikan, yang diinginkan, yang diharapkan oleh pihak sekolah dengan visi sekolah, yaitu islami, unggul dan berprestasi," ungkap Rizal.

Ia menjelaskan, output yang dihasilkan dari Projek Profil Pelajar Pancasila ini, mereka (siswa) memiliki kreativitas yang tinggi juga memiliki karakter bergotong-royong, karena mereka membuat olahan makanan tradisional, kemudian dipasarkan, dijajakan di khalayak umum, kemudian para tamu undangan pun antusias mencicipi dan membeli makanan tersebut.

"Sehingga sekolah memberikan modal kepada satu kelas itu 150 ribu, ada yang sudah balik modal, ada yang 200 ribu, 300 ribu, tentu itu sebagai nilai kebanggan bagi kami karena anak-anak berwirausaha, belajar berdagang seperti itu," jelasnya.

Terakhir, Rizal menerangkan, Projek Profil Pelajar Pancasila ini dilaksanakan secara continue, untuk 1 tahun itu harus ada 3 projek, maka di tahun pelajaran 2022-2023 harus ada 3 projek lagi yang berbeda tentunya. 

"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi SMP Plus Nuurul Muttaqiin bagaimana seluruh guru, seluruh stakeholder, termasuk Yayasan Nuurul Muttaqiin, ikut mendukung program pemerintah berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network