GARUT, iNews.id – Guna mengantisipasi dan juga menangkal paham-paham yang dikategorikan negatif seperti radikalisme dan intoleransi pada kalangan remaja, Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurulhuda Cibojong berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut menggelar kegiatan Pembinaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Komplek C Ponpes Nurulhuda Cibojong, Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Selasa (9/8/2022) yang diikuti oleh kurang lebih 250 orang siswa dan santri.
Ketua Yayasan Ponpes Nurulhuda Cibojong, KH. Aceng Amrulloh mengatakan alhamdulilah Ponpes Nurulhuda dipercayai untuk bekerjasama dengan Bakesbangpol Kabupaten Garut untuk pembinaan peningkatan wawasan kebangsaan.
"Ini suatu kepercayaan bagi lembaga kami karena sebenarnya wawasan kebangsaan ini di Ponpes Nurulhuda sudah tuntas. Tapi paling tidak untuk penguatan kembali tentang bagaimana ke depan visi misi generasi muda bisa mengawal cita-cita para muasis atau founding father pendiri bangsa ini," katanya saat ditanyai langsung wartawan iNewsGarut.id.
Selanjutnya, ia berharap mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi peningkatan kapasitas baik secara pribadi atau secara komunal bagi para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
"Di Ponpes Nurulhuda kita punya satu visi satu misi bagaimana bisa mengisi bangsa Indonesia ke depan ini dengan satu wawasan yang persepsinya sama. Wawasannya adalah bagaimana untuk Indonesia yang lebih maju, aman, sejahtera, dan merata bagi semua kalangan," terangnya.
Sementara itu, KH. Cecep Jaya Karama selaku pengasuh santri Ponpes Nurulhuda, menyampaikan bahwa kegiatan Pembinaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan ini untuk kalangan santri dan pelajar sangatlah baik dan diperlukan, agar para pelajar dan santri lebih memahami akan pentingnya wawasan kebangsaan.
"Hal ini akan menambah keyakinan mereka pada pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan setia kepada empat pilar kebangsaan yaitu, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang Undang Dasar 1945," tuturnya.
Selain itu, dikatakan Kiai Cecep, kegiatan ini menjadi sebuah pencerahan bagi pelajar dan santri tentang pentingnya menumbuhkan persaudaraan kebangsaan serta menjalin silaturahmi dengan berbagai elemen bangsa yang lain, karena saat ini intoleransi masih banyak beredar di lingkungan sekitar.
"Oleh karenanya sangat diperlukan sikap toleransi antar elemen bangsa, baik antar umat beragama maupun internal umat beragama yang memiliki penafsiran yang beragam," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait