GARUT, iNews.id – Resilience Camp merupakan salah satu kegiatan menindaklanjuti peristiwa bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut beberapa bulan lalu. Kegiatan Resilience Camp tersebut memberikan edukasi agar warga penyintas banjir tangguh menghadapi bencana dan lebih cepat dalam pemulihannya.
Resilience Camp merupakan kegiatan yang digagas oleh Relawan Berakhlak di bawah binaan Mentri BUMN Erick Thohir didukung juga oleh FK Tagana Kabupaten Garut, Cilopang Adventure Camp, ikatan alumni Sabhawana, dan yang lainnya.
Kegiatan itu diselenggarakan di Kawasan Gunung Guntur, Kabupaten Garut selama Dua Hari Sabtu dan Minggu 27-28 Agustus Tahun 2022.
Saat ditemui iNews.id, Penanggung Jawab Kegiatan, Uncle Tibob mengatakan,resilience Camp ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kekuatan dan pengetahuan dari korban banjir bandang Garut jadi lebih menguatkan kembali mereka apabila terjadi kembali musibah itu.
" bukan dalam artian kita menginginkan ada bencana lagi, tetapi ketika terjadi lagi bencana mereka sudah bisa membantu dirinya dan keluarganya itu yang terpenting.", ungkapnya.
Uncle Tibob menambahkan, kegiatan ini lebih ke mitigasi pembelajaran untuk mereka sendiri dan meminimalisir korban pada saat terjadinya musibah Bencana.
Uncle Tibob menyebutkan, Peserta yang mengikuti Resilience Camp ini Warga yang terkena Banjir di Wilayah Kabupaten Garut.
Untuk kegiatannya banyak, jelas Uncle Tibob, dari temen Tagana sudah menyusun jadi ada edukasi kebencanaan, " terus ada juga permainan flying fox yang sebetulnya mengandung unsur ketika droping manusia, droping bantuan, bisa digunakan flying fox, terus ada juga lomba memasak dengan tujuan mereka tidak menunggu bantuan dari luar, ketika terjadi bencana dapur umum itu bisa mereka buat sendiri.", jelasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Lapangan Resilience Camp, Willy Tagana Kabupaten Garut, menuturkan, kegiatan ini di Kabupaten Garut baru pertama kali diselenggarakan, lebih ke penanggulangan pasca bencana banjir beberapa bulan lalu, dan peserta nya lebih ke para penyintas korban banjir dan longsor.
"Alhamdulillah berkat kerja sama kesinergian diantara relawan khususnya Saya membentuk salah satu kegiatan Resilience Camp selama dua hari satu malam, berbagai macam kegiatan ada disini, lebih ke unsur Fun dibuat suasana es breaking mengatasi trauma pasca banjir.", ujarnya.
Willy berharap kegiatan ini kedepannya bisa lebih maksimal dan terpentingnya bagaimana warga penyintas korban banjir dan longsor ini bisa kuat dan tangguh menghadapi bencana.
Sementara itu, Ketua Tim Resilience Camp, Igun Gunawan menjelaskan, Resilience Camp ini merupakan kegiatan jambore, kegiatan kebersamaan warga Penyintas yang bulan Juli lalu mereka tertimpa musibah banjir.
" Ya warga Garut itu harus menjadi warga yang tangguh, ketika terjadi musibah Bencana mereka kuat menghadapinya dan lebih cepat pemulihannya.", jelasnya.
Masih kata Igun, Kegiatan ini lebih ke psikososial juga, warga Resilience bisa tangguh dan kuat, artinya menghilangkan juga Trauma pasca bencana, bisa lebih move on lagi seperti sebelumnya terjadinya musibah bencana banjir.
" Semoga saja dengan kegiatan Resilience Camp ini, warga Penyintas korban Banjir lebih move on menjalani kehidupan seperti sediakala lagi, itu tujuan dari kegiatan Resilience Camp ini.", pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait