JAKARTA,iNewsGarut.id – Tragedi Kanjuruhan saat ini menjadi perhatian banyak orang di seluruh Indonesia, bahkan hingga publik internasional. Pasalnya pada tragedi Sabtu malam (1/10/2022) itu, sebanyak 129 orang meninggal dunia, dan ratusan orang lainnya sedang dilakukan perawatan medis.
Pada tragedi tersebut, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat setidaknya ada 17 anak meninggal dunia karena tragedi itu, dan sebanyak 7 anak juga sedang dalam perawatan medis.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, mengatakan jumlah korban anak masih dapat bertambah.
"Kami sudah mendapatkan data, data itu tentu data sementara ya, dan ada 17 anak dari data tersebut yang statusnya meninggal, lalu ada 7 di antaranya masih dirawat," kata Nahar saat dihubungi, Minggu (2/10/2022).
Kementerian PPPA saat ini terus berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi Jawa Timur dan Kota Malang.
"Jadi kami terus lakukan koordinasi untuk memastikan jumlah yang meninggal berapa, yang dirawat berapa, lalu apa yang harus dilakukan ke depan," katanya.
Nahar menegaskan anak-anak yang menjadi korban jiwa harus mendapat penanganan khusus. Hak-hak anak juga katanya harus dipenuhi.
"Kami harap kebutuhan dari anak-anak ini bisa dipenuhi, baik dalam perawatan maupun pendampingan psikososial selama lanjutan proses penanganan kejadian ini," ujar Nahar.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait