Jika Terjadi Penyelewengan Akibat Kelangkaan Pupuk Subsidi Kata Wabup Garut APH Tidak Tinggal Diam

Hendrik Prima
Kelangkaan Pupuk Subsidi Menjadi Fenomena Bagi Para Petani. Foto (Hendrik Prima)

GARUT, iNewsGarut.id – Kelangkaan penyaluran pupuk subsidi yang menyulitkan banyak petani ditanggapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Garut. Hal ini direspon serius oleh Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai meresmikan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi di Kampung Gosali, Desa Ciwangi, Kecamatan Limbangan, Garut, Senin lalu (5/12).

"Di Kabupaten Garut memang hampir seluruh wilayah yang mengalami kelangkaan pupuk. Kami sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar ditambah lagi kuota untuk kebutuhan di wilayah Kabupaten Garut," Jelas Helmi kepada wartawan.

Mengenai dugaan adanya penyelewengan pendistribusian pupuk subsidi, dirinya berharap para pedagang dan agen pupuk agar lebih mengedepankan kepentingan para petani. Ia meyakini kalau Aparatur Penegak Hukum tidak akan tinggal diam menyikapi hal tersebut.

Kelangkaan pupuk subsidi tidak hanya terjadi di wilayah Kecamatan Limbangan. Hal yang sama pula dirasakan di sekitar wilayah Kecamatan Malangbong. Seperti yang diutarakan oleh Ketua Badan Pengawas (BPD) Desa Sukarasa Deden Saprudin, Selasa (6/12).

"Sampai saat ini, masyarakat petani di wilayah kami sudah beberapa kali mencari ke kios resmi namun dinyatakan tidak ada. Bahkan, sebagian para petani dipersulit untuk mendapatkan pupuk subsidi yang dibutuhkan," Ujar Deden.

Ia berharap kepada pihak pemerintah agar memperbanyak pasokan pupuk sehingga tidak menyulitkan para petani. Menurutnya, di musim tanam seperti saat ini, kebutuhan pupuk sangatlah berarti dalam keberlangsungan usaha para petani.

Sedangkan Koordinator Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Limbangan Iip Ipar mengatakan hal yang perlu diketahui dalam RDKK se- Kecamatan Limbangan, pihaknya mengajukan khusus pupuk jenis urea sebesar 3808 ton.

Tetapi berhubung dengan kemampuan dana pemerintah, sekedar terealisasi sekitar 2200 ton saja. Sedangkan untuk pupuk jenis Poscha pihaknya sudah mengajukan kisaran 4400 ton. Tetapi, dialokasikan hanya sekitar 1400 ton.

"Kendala di lapangan, petani itu dalam bertanam kan bermacan - macam jenis tanamannya. Tidak jagung saja dan juga tidak kacang kedelai saja. Ada juga yang menanam kacang merah, tetapi menggunakan pupuk nya itu. Tomat saja kan tidak termasuk dalam jenis tanaman yang disubsisdi pemerintah, tapi kan namanya petani dalam memberikan pupuk, sekalian termasuk tanaman yang non subsidi," Jelas Iip.

Ketika dikonfirmasi data khusus untuk wilayah Desa Ciwangi, dirinya menyatakan belum menemukan data global untuk tahunan. Sehingga, belum diketahui pasti jumlah data penyaluran pupuk subsidi terkait masalah kelangkaan pupuk yang terjadi.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network