GARUT, iNewsGarut.id – Sumur milik warga di sejumlah pemukiman di Desa Cigintung, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, alami kekeringan dampak dari musim kemarau. Kekeringan tersebut akhir-akhir ini membuat warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Guna mencukupi pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga, warga setempat terpaksa mengambil air ke kampung tetangga yang masih ada sumber mata airnya.
Nia, salah seorang warga Kampung Empang, Desa Cigintung, Kecamatan Singajaya, mengungkapkan bahwa di kampungnya ini sudah hampir 3 bulan alami kekeringan. Jika hendak mengambil air ke kampung sebelah warga harus membawa jerigen dengan menggunakan sepeda motor.
"Di sini belum ada bak penampungan air bersih. Jadi ngambilnya ke wilayah Cilumbung sekitar setengah kilo (50 meter) pakai jerigen menggunakan motor dan kalau ada pakai mobil. Sumur dengan rata-rata 12 meter milik warga di sini kering. Jadi berharap ada solusi dari pemerintah," paparnya saat diwawancarai iNewsGarut.id, Rabu (14/6/2023).
Hal senada dikatakan Ketua RT setempat, Iwan Ridwan, ia menyebut kurang lebih ada sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) yang kekurangan air bersih. Ia menambahkan, jika dalam waktu satu minggu tidak ada hujan semua sumur kering, sehingga berdampak pula pada lahan pertanian.
"Warga di sini memgambil air dari jauh kalau yang gak punya motor paling ojeg, mengambil air pake jerigen. Warga di sini berharap kepada pemerintah ada bak penampungan air bersih ataupun sumur bor," harapnya.
Sementara itu, Perangkat Desa Cigintung, Maman, pihaknya membenarkan bahwa di wilayahnya ada perkampungan yang kesulitan air bersih karena cuaca ekstrim.
"Yang kesulitan air dan terancam kekeringan di Desa Cigintung ada di Kampung Empang, Babakan, dan Nangkaleah. Akibat cuaca ekstrim gini jadi air untuk rumah tangga itu sulit, jadi warga mengambilnya dari mata air yang ada di Kampung Cilumbung," katanya
Ia menyebutkan, dari ketiga RT di Desa Cigintung ada sekitar 80 KK yang alami kesulitan air bersih.
"Pemerintah desa pun sedang memperbaiki saluran air terutama yang ada di Kampung Babakan dan Nangkaleah sedang diadakan pipanisasi. Cuma itu harus swadaya masyarakat karena kami tidak bisa menganggarkan sebab lokasinya berada di daerah Desa Sukawangi," tutur Maman.
Sambung Maman, dikarenakan lokasi sumber air bersih tidak berada di wilayah desanya, pihak pemerintah desa setempat sulit untuk menganggarkannya.
"Untuk Kampung Empang kalau pipanisasi sudah beres insyaallah tidak akan sesulit sekarang ini," pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait