Kekeringan, Warga Simpang Garut Manfaatkan Air Sungai untuk MCK

Indra Sanjaya
Aktifitas warga Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, MCK di Sungai. Foto : iNewsGarut.id/Indra Sanjaya.

GARUT, iNewsGarut.id – Warga di Kampung Babakan, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut kesulitan mendapatkan air bersih, akibat terdampak musim kemarau.

Warga pun terpaksa menggunakan  air sungai untuk memenuhi kebutuhan Mandi Cuci dan Kakus (MCK) sehari-hari. Kesulitan ini sudah dirasakan selama 2 bulan terakhir.

Anisa warga Kampung Babakan mengungkapkan, memasuki musim kemarau sumur milik masyarakat dibut air nya menyusut. Sehingga masyarakat tepaksa menggunakan air Sungai Cikaengan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sudah dua bulan terakhir masyarakat kesulitan air bersih, jadi warga terpaksa harus menggunakan air Sungai Cukaengan untuk mencuci perabotan dapur, baju, dan mandi," katanya, Senin (1/10/2023).

Hal senada diungkapkan Yani, warga Kampung Batulawang mengaku dirinya dan sejumlah warga lainnya hampir setiap hari mencuci pakaian di Sungai Cipatat yang masih ada sisa mata airnya dari resapan-resapan pepohonan.

"Setiap hari harus ke Sungai Cipatat sekalipun kondisinya kering dan tidak ada aliran setidaknya masih ada mata air yang mebentuk kobangan yang bisa dimanfaatkan untuk mencuci pakaian, perabotan dapur dan mandi," katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan pasokan air di rumah dan minum harus mengambil di sumur yang berdekatan dengan Sungai Cipatat.

"Kalau untuk minum ada sama di jalur sungai ini, tapi jalan kaki lagi sekitar 500 meter. Sedangkan untuk stok dinrumah untuk wudhu mengambilnya di sumur dekat sungai di Kampung Batulawang. Sumur ini satu-satunya yang masih ada air, kalau di pemukiman sebagian sudah mengering," pungkasnya.

Sementara itu, Sugiri, Kasi Perencanaan, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, mengatakan dampak kemarau dirasakan oleh warga mulai kesulitan mendafatkan air bersih dan lahan pertanian pun kering.

"Saat ini hampir semua titik di 4 Dusun alami kekeringan. Kemarau saat ini sangat panjang sehingga dampaknya begitu besar bagi masyarakat," katanya.

Sekitar 10 hektare di Desa Simpang, terdampak kekeringan dan air juga sangat dibutuhkan.

Untuk saat ini kondisi warga sangat memprihatinkan, bahkan sebagian mereka harus ke sungai.

"Sebagian harus ke sungai,  bahkan wargs bergantian mengambil air di satu titik yang masih ada debit airnya. Terkait hal ini Pemdes Simpang sudah menginventalisir dan melaporkan  ke pihak terkait," pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network