GARUT, iNewsGarut.id – Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan ada anggaran Rp.370 milyar yang bergeser dari anggaran untuk pembelian belanja modal barang jasa ke anggaran untuk pembayaran gaji P3K. Hal itu disampaikan Bupati saat apel rutin di lapangan Setda, Garut, Jawa Barat, Senin (16/10/2023).
"Saudara sekalian ada anggaran sebesar Rp.370 milyar yang bergeser, dari anggaran untuk pembelian belanja modal barang jasa bergeser anggaran untuk pembayaran gaji P3K,"ungkapnya.
Sehingga Rudy menekankan kepada semuanya harus memahami bahwa di tahun 2024 adalah dimana tahun harus membuat anggaran yang efektif dan efisien.
"Ini dengarkan kepala dinas, jangan minta-minta, mintanya tuh yang 200 jutaan, Pak Saya ingin interior, Stop dulu, ingin merehab kantor, Stop dulu, kecuali kantor -kantor yang direhab secara keseluruhan,"ujarnya.
Rudy menambahkan, pihaknya saat ini fokus untuk menyelesaikan APBD tahun 2023 perubahan dan menetapkan APBD tahun 2024 perubahan serta bagi dinas-dinas teknis harus memberikan keterangan ataupun mengantar BPK yang sedang dalam pengumpulan data bagi kepatuhan dalam rangka pemeriksaan belanja modal infrastruktur.
"Saya kira BPK sudah berjalan dalam satu Minggu, dan Saya wajibkan bisa memberikan pelayanan dan membuka akses seluas-luasnya kepada BPK terhadap data yang diperlukan dalam rangka belanja modal infrastruktur,"kata Rudy.
Rudy menyatakan penyelenggaraan pemerintahan tentunya dilandasi dengan transparansi publik salah satunya Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
"Ya bentuk transparansi kita adalah SIRUP, dimana informasi yang sudah diberikan kepada masyarakat, kalau nanya ada kegiatan apa, coba aja lihat SIRUP, ini bagian dari keterbukaan kita dalam menginformasikan setiap kegiatan kepada masyarakat,"pungkasnya.
Selain itu, menurut Rudy, pihaknya berharap di tahun 2024 IPM Kabupaten Garut naik pada target yang diharapkan yakni di angka 70 yang saat ini di tahun 2023 berada di angka 68.
"Insya Alloh di tahun 2024 IPM kita naik, indikatornya sih rendahnya itu adanya pendapatan perkapita kita yang hanya Rp.28 juta, dan pendidikan di kita rendahnya hanya sekolah rata-rata di jenjang SMP, dan ini tentunya berharap di tahun 2024 IPM kita mencapai target yang diharapkan,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait
