GARUT, iNewsGarut.id – Jum'at sore (5/4/2024) Lapas Kelas IIB Garut melakukan infeksi atau sidak sebagai bentuk pembersihan menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H dan hari bakti kemasyarakatan yang ke-60.
Operasi gabungan dari Lapas Kelas IIB Garut, BNN Garut, Brimob Garut, dan Kodim Garut pun memeriksa satu persatu sel tahanan di seluruh blok lapas.
Dari keterangan yang diberikan Kalapas Garut, Rusdedy menjelaskan bahwa infeksi dilakukan dihari-hari tertentu salah satunya seperti hari besar atau perayaan.
Sidak yang dilakukan hari ini juga ditujukan untuk melakukan program berantas Halinar yang merupakan upaya meniadakan ponsel, pungutan liar, dan narkoba di Lapas Kelas IIB Garut.
“Salah satu kegiatan sore ini adalah Halinar bersih-bersih di dalam lapas,” ujar Rusdedy di hadapan awak media.
Adapun hasil sidak sore tadi, Lapas Kelas IIB Garut berhasil mengamankan barang milik tahanan berupa powerbank 8 buah, handphone 2 buah, label data 2 buah, headset 1 buat, musik box 1 buah, tali 1 buah, gunting kuku 7 buah, gunting Kecil 1 buah, cermin kaca 1 buah, ikat painggang 4 buah, botol kaca 1 buah, sendong besi 9 buah, plat besi 3 buah, kaleng 12 buah, dan gelas kaca 1 buah.
Dari penjelasan Kalapas Garut, pelanggaran yang dilakukan tahanan ini memang tak pernah surut. Kenakalan-kenakalan para tahanan ini pun diperlukan antisipasi bersama.
“Pejabat struktural telah kami tempatkan untuk memeriksa barang bawaan dari setiap kunjungan,”
Lebih lanjut, Rusdedy berharap kedepannya Lapas Kelas IIB Garut dapat memiliki sarana dan prasarana pendeteksi manusia dan barang sehingga dapat meminimalisir kenakalan yang dilakukan para napi di lapas.
Tak hanya apel gabungan untuk sidak di sel tahanan, di infeksi kali ini pun sebanyak 30 tahanan dijadikan sample tes urine untuk mendeteksi narkoba. Dari keterangan pihak BNN, sample urine di Lapas Kelas IIB Garut dinyatakan seluruhnya negatif.
“Dalam operasi gabungan ini BNN melakukan tes urine warga binaan Lapas Kelas IIB Garut. Untuk hasil seluruhnya negatif, tidak ada yang terindikasi at narkotika atau zat-zat lainnya,” ungkap perwakilan BNN menerangkan hasil uji urine tahanan yang dinyatakan aman.
Adapun selanjutnya pihak lapas akan menindaklanjuti barang bukti milik tahanan sebagai pelanggaran yang dapat mengurangi poin remisi hingga tidak diberikan izin kunjungan.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait