GARUT, iNewsGarut.id – Maraknya yang diduga kegiatan riba di masyarakat menjadi perhatian serius Pemerintah Desa Cibiuk Kidul, Garut, Jawa Barat. Dengan berkomitmen dan sepakat menolak keras segala bentuk pinjaman yang bersifat ilegal seperti rentenir, bang emok, bank keliling, dan bank lainnya yang berkedok syariah.
Pasalnya kegiatan -kegiatan itu dapat mengakibatkan permalasahan yang cukup komprehensif antar masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Cibiuk Kidul Cepi Alhumaedi kepada iNewsGarut.id, Kamis (1/8/2024).
Kata Cepi, pihaknya berkomitmen menolak keras yang diduga kegiatan riba seperti rentenir , bank emok, bank keliling, dan bank lainnya yang berkedok syariah merusak ekonomi masyarakat, merusak hubungan saudara dengan saudara, tetangga dengan tetangga, karena sistem yang mereka gunakan.
"Kami bersepakat bersama menolak keras semua kegiatan riba seperti diatas yang dapat merugikan ekonomi masyarakat karena sistem yang mereka gunakan tanggung renteng bisa menimbulkan permalasahan antar satu dengan yang lainnya,"ungkapnya.
Pemerintah Desa Cibiuk pun akan berusaha menghilangkan praktek rentenir yang masuk ke masyarakat. Terlebih, angsuran pinjaman yang diberikan sangat lah berat.
"Kami tentunya akan berusaha menghilangkan praktek -praktek riba yang terjadi di masyarakat, karena memang angsuran yang diberikan sangat besar biasanya per Minggu itu paling kecil Rp.75 ribu. Itu yang terjadi saat ini di Cibiuk Kidul,"kata Cepi.
Selain itu, dikatakan Cepi, pihaknya pun akan memberikan ruang untuk masyarakat dengan pelatihan UMKM sebagai solusi agar tidak terjebak dengan praktek -praktek pinjaman yang dapat merusak ekonomi dan menimbulkan permasalahan -permasalahan.
"Kita akan memberikan ruang kepada masyarakat dengan pelatihan UMKM, yang kebetulan sudah ada kuota sebanyak 600, nantinya setelah dilatih warga akan mendapatkan bantuan untuk usaha tetapi secara bertahap,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait
