Pemkab Garut Tetapkan Tanggap Darurat Hidrometeorologi Bencana di 3 Kecamatan

Indra Sanjaya
Rakor Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, yang bertempat di BPBD Kabupaten Garut. Foto : istimewa

GARUT, iNewsGarut.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menyiapkan diri untuk tanggap terhadap darurat bencana yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Garut.

Upaya ini dilakukan Pemkab Garut berupa pemulihan fasilitas umum di Kecamatan Bungbulang, Pakenjeng dan Cilawu dengan menerapkan skema tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 Hari.

"Bahwa recovery ini sifatnya tidak permanen sehingga diatas pendekatan tadi skemanya hanya 3 titik di Kecamatan Bungbulang, Pakenjeng dan Cilawu. dengan menerapkan skema tanggap darurat yang ditetapkan selama 14 hari," kata Sekda Garut Nurdin Yana, Selasa (11/3/2025).

Dijelaskan Nurdin pola penanganan dilakukan secara non permanen. Penanganan ini dilaksanakan sebagai respon cepat terhadap masyarakat yang akan menggunakan fasilitas umum.

"Mudah-mudahan anggaran kita cukup dari hasil efisiensi ini dan Insya Allah kita masuk ke ranah itu," tuturnya.

Kalak BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan rakor dengan stakeholder terkait dan pemkab guna membahas kesiapan siaga bencana hidrometeorologi basah.

"Pada minggu ke belakang memang terjadi beberapa bencana yang menimbulkan keresahan dan berdampak pada infrastruktur, rumah, irigasi serta fasilitas umum baik sekolah ataupun mesjid," kata Aah.

Pihaknya menegaskan akan segera memperbaiki dan menaikkan status menjadi tanggap darurat apabila diperlukan.

BPBD Garut sendiri telah memghimpun bebeberapa titik bencana diantaranya Kecamatan Pamulihan jalan di Gunungjampang, Kecamatan Pakenjeng jembatan Sukamulya putus  dan di Kecamatan Cilawu Jembatan Munjul-Garut.

Menurut Aah, tanggap siaga darurat bencana ini akan di mulai tanggal 11 sampai dengan 25 Maret 2025 selama 14 hari mendatang.

BPBD Kabupaten Garut melansir jumlah kejadian bencana sejak 17 Oktober sampai dengan 28 Februari 2025 sebanyak 244 kejadian bencana alam.

Adapun jenis bencana yang paling banyak terjadi yaitu tanah longsor sebanyak 136 kejadian, angin kencang 90 kejadian dan banjir 18 kejadian.

Sedangkan jumlah rumah masyarakat yang terdampak bencana sejak 17 Oktober 2024 hingga 28 Februari 2025 ini sebanyak 483 rumah, yaitu 440 rumah rusak ringan, 14 rumah rusak sedang dan 29 rumah rusak berat.

"Adapun jumlah masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut adalah sebanyak 1.292 jiwa dari 497 Kartu Keluarga (KK), 2 diantaranya meninggal dunia, 3 orang luka-luka dan satu orang dinyatakan hilang," kata Aah.

Bemcana ini juga berdampak pada fasilitas umum seperti sarana pendidikan, fasilitas ibadah, jalan dan lahan pesawahan milik warga.

"Ada 19 sekolah alami kerusakan, 5 jembatan rusak, 47 Tembok Penahan Tebing (TPT) dan jaling rusak. Sedangakn fasilitas ibadah 2 Masjid rusak dan infrastuktur 30 jalan rusak serta area pesawahan seluas 45,58 hektar mengalami puso," tandasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network