get app
inews
Aa Read Next : Desa Mulyajaya Bangun Jembatan Penghubung Antar Dusun

Jembatan Gantung Penghubung Desa Sirnajaya dan Desa Cipaganti Resmi Dibuka

Senin, 04 Juli 2022 | 18:22 WIB
header img
Jembatan gantung penghubung antara Desa dibangun oleh Relawan Vertikal Rescue Indonesia yang bersinergi dengan Keluarga Alumni Akademi Militer 1987 secara resmi dibuka, Senin (4/7/2022). Foto iNewsGarut.Id/Dindin.

GARUT, iNews.id Jembatan penghubung antara Desa Sirnajaya dengan Desa Cipaganti di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, yang digagas oleh Relawan Vertikal Rescue Indonesia bersinergi dengan Keluarga Alumni Akademi Militer (Akmil) Tahun 1987 secara resmi dibuka, Senin (4/7/2022).

Jembatan gantung tersebut diresmikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Vertikal Rescue Indonesia, A.M. Putranto, yang disaksikan oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cisurupan, Kepala Desa (Kades) Sirnajaya dan Cipaganti, Perwakilan Alumni Akmil 1987, tim Vertikal Rescue Indonesia, Babinsa, Bhabinkamtibmas, warga masyarakat dan pihak-pihak lainnya.

Di tengah-tengah peresmian jembatan, adapun pembetangan bendera merah putih Indonesia sepanjang 6x8 meter, sebagai bentuk Peringatan Alumni Akmil 1987 dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).

Saat diwawancarai disela kegiatannya, Ketua Dewan Pembina Vertikal Rescue Indonesia, A.M. Putranto mengucapkan terima kasihnya kepada tim Vertikal Rescue Indonesia dan juga seluruh pihak yang ikut andil dalam pembangunan jembatan gantung ini.

Ia menyebut pembangunan jembatan gantung sudah ada di 16 provinsi, dari target 1000 jembatan yang dibangun ini merupakan jembatan yang ke-151 yang baru diresmikan.

"Khusus yang ke-151 ini berada di Desa Cipaganti dan Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Niat kita adalah mendedikasikan 35 tahun pengabdian Almamater Alumni Akademi Militer 1987. Sekali lagi saya terima kasih kepada tim Vertikal Rescue Indonesia yang sudah mendukung sepenuh hati, tentunya masyarakat semuanya yang ada disini mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya," tuturnya.

Di tempat yang sama, Komandan Vertikal Rescue Indonesia, Tedi Ixdiana menjelaskan pada ekspedisi 1000 jembatan gantung yang dilakukan oleh teman-teman Relawan Vertikal Rescue Indonesia ada sedikit yang berbeda, yang siginifikan adalah pancangnya, patok-patoknya itu tidak menggunakan beton, tapi menggunakan batu atau media keras yang dibenamkan ke dalam tanah, ke dalam lumpur atau gundukan-gundukan pasir. 

"Ini adalah teknologi terapan, teknologi sederhana, temuan dari Vertikal Rescue Indonesia yang sebelumnya teknik ini digunakan untuk pancang saat evakuasi di medan yang gembur, seperti pasir, tanah atau medan bersalju," terang Tedi.

Menurutnya, jembatan ini sudah diuji teknologi terapan tadi, beberapa teman-teman praktisi menguji dengan uji tarik dan beberapa uji lainnya, karena satu pancang diperkirakan bisa menarik sekitar 5 ton dan di masing-masing titik jembatan ada 8 pancang.

"Kalau material jembatan bisa bertahan sampai 10 tahun, tapi pijakan yang dari papan ataupun dari media bambu itu biasanya pertiga tahun diganti secara berkala oleh masyarakat," katanya.

Sementara itu, salah satu warga Kampung Babakan Salamnunggal,  Desa Sirnajaya, Ibrahim mengatakan pembangunan jembatan menurutnya sangat bermanfaat sekali, karena untuk kepentingan warga masyarakat setempat. 

"Apalagi jembatan ini sebelumnya sudah rusak sekali, jadi akses jalan untuk kedua Desa yakni antara Desa Sirnajaya dan Desa Cipaganti itu sangat kurang. Jadi setelah dibangunkannya jembatan ini sangat-sangat bermanfaat sekali," tandasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut