Warga Pamempeuk Garut Kena Banjir, Bupati Rudy Ajak Semua Elemen Perhatikan Lingkungan

GARUT, INEWS.id - Derasnya hujan yang turun di kawasan Garut Selatan membuat permukiman rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diterjang banjir.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut penyebab banjir tersebut salah satunya akibat kerusakan hutan yang terjadi di kawasan Garut Selatan.
"Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan," ujar Rudy usai menghadiri kegiatan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca di Graha Patriot, Garut, Rabu (04/10/21).
Ia juga menuturkan bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk beberapa waktu lalu itu terjadi karena adanya luapan air dari sungai besar yang melintasi daerah tersebut.
Selain itu adanya curah hujan yang tinggi dan juga adanya pendangkalan sungai, menyebabkan air naik kemudian mengalir ke dataran paling bawah yakni daerah Pameungpeuk yang berdekatan dengan pantai.
"Itu sungainya besar airnya dilintasi oleh tiga kecamatan, jadi kalau terjadi hujan di Pakenjeng di Cisompet, airnya ke bawah, ke Pameungpeuk. Pameungpeuk itu dekat laut, semua berjalan ke Pameungpeuk," jelas Rudy.
Walaupun begitu, bencana banjir yang terjadi kata Rudy, tidak seharusnya juga menyalahkan curah hujan yang tinggi, dan juga dangkalnya sungai, melainkan ada faktor lain yaitu kerusakan lingkungan. seperti hasil kajian BNPB bahwa wilayah hutan di Garut sebagai daya dukung untuk mencegah bencana banjir dalam kondisi tidak baik sehingga perlu menjadi perhatian bersama.
"Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (hutannya)," jelasnya.
Meski salah satu penyebabnya adalah kerusakan hutan, Bupati tidak menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban lembaga lain yang menangani kawasan hutan, melainkan mengajak bersama untuk melakukan langkah mitigasi bencana.
"Kami kerja sama dengan Perum Perhutani, kami tidak saling menyalahkan, kita jangan menyalahkan hujan juga, kami melakukan mitigasi kebencanaan," pungkasnya.
Editor : Evan SR