get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Zaenal Muttaqin, Pemuda dari Pelosok Garut yang Jago Desain Sketsa Busana

Jum'at, 06 Januari 2023 | 14:17 WIB
header img
Zaenal Muttaqin (20) menunjukan karya sketsa busana yang ia gambar. Pemuda asal pelosok, Kampung Sukahejo, Desa Wangunjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut. Foto iNewsGarut.id/ Fani Ferdiansyah

GARUT, iNewsGarut.id – Tidak mudah bagi seseorang untuk mewujudkan cita-cita yang diinginkan. Di tengah keterbatasan ekonomi keluarga, seorang pemuda asal Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut bernama Zaenal Muttaqin tak menyerah untuk menekuni hobinya membuat sketsa desain busana.

Pemuda berusia 20 tahun asal pelosok Garut, Kampung Sukahejo, Desa Wangunjaya, Kecamatan Banjarwangi ini terus berkarya menghasilkan desain-desain busana indah. Kemampuannya membuat sketsa dan desain busana secara alami ia dapatkan dengan otodidak.

Zaenal Muttaqin tak pernah mengikuti kursus atau sekolah desain. Dari tangannya, gambar sketsa dan desain busana tergambar detail.

Bakat alami menggambar yang dimilikinya selaras dengan hobi yang ia senangi. Kemampuannya itu secara tidak disadari selalu ia asah sejak masih duduk di bangku SD.

"Karena sejak kecil hobi menggambar," kata Zaenal Muttaqin pada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (6/1/2023).

Meski tinggal di daerah pelosok, Zaenal Muttaqin memanfaatkan media sosial Instagram sebagai tempat berbagi mengenai hasil coretan-coretan sketsanya. Dari hasil unggahan itu, akhirnya banyak yang tertarik untuk membeli gambar rancangan miliknya.

Pemuda yatim ini tidak pernah mematok harga atas setiap karya dari sketsa yang ia gambar. Dia memilih diberi seikhlasnya oleh pembeli.

"Pernah ada yang membeli ide desain baju gamis buatan saya. Sebagian besar yang beli masih dari Garut, seperti di bulan puasa, banyak yang memesan desain busana untuk Lebaran. Apalagi ada tetangga yang bisa menjahit, jadi saya berkolaborasi untuk membuat pakaian," ujar ujarnya.

Zaenal Muttaqin lebih senang membuat desain busana wanita seperti gaun dan busana muslim. Menurutnya, pakaian wanita terbilang mudah untuk divariasikan daripada model pakaian pria yang monoton, hanya diseputar kemeja atau baju koko tangan pendek maupun panjang.

"Model busana wanita yang beragam memang sangat gampang untuk divariasikan. Dan itu menjadi tantangan dalam menampungkan ide desain," katanya.

Bungsu dari 7 bersaudara itu menuturkan, kecintaannya pada dunia menggambar terukir sejak masih anak-anak. Memasuki jenjang pendidikan SMP, Zaenal mulai tertarik untuk membuat pola baju, yang akhirnya tertanam sebuah cita-cita ingin menjadi seorang desainer seperti idolanya, Ivan Gunawan.

"Dalam membuat desain, saya banyak terinspirasi Ivan Gunawan. Saya menyukai karakter desainnya dan bermimpi ingin menjadi desainer hebat seperti Ivan Gunawan," ungkap Zaenal Muttaqin.

Demi mewujudkan mimpinya, putra dari pasangan Ihat dan Juju ini terus mengasah kemampuannya. Ia rajin membuat desain busana wanita seperti dengan menggunakan media kertas dan pensil warna.

Beranjak SMA, Zaenal Muttaqin mulai banyak mengenal aplikasi menggambar di smartphone dan mencoba menggunakannya. Bermodal inspirasi dari internet, ia pun mengeksplore gaya busana yang kian berkembang setiap tahunnya.

Bahkan ketika boomingnya film KKN Desa Penari, Zaenal Muttaqin sampai membuat desain baju untuk tokoh Badarawuhi, siluman ular yang menguasai Desa Penari dalam film.

"Tak hanya itu, walaupun saya tinggal di sebuah desa ternyata lingkungan sekitar juga bisa memberikan inspirasi. Selalu ada ide yang dapat saya tuangkan," papar lulusan SMA Daaruttibyan itu. 

Tumbuh dari keluarga sederhana dengan ayah yang hanya seorang pedagang, tidak pernah menyurutkan ketekunan Zaenal Muttaqin. Bahkan kedua orang tuanya selalu mendukung kegiatannya dalam menggambar.

"Orang tua saya selalu mendoakan agar saya sukses. Dan saya ingin membanggakan mereka dengan bidang yang saya senangi. Terutama Ayah saya walaupun kini beliau sudah tiada," ungkapnya.

Pernah terpuruk ketika ditinggal sang Ayah saat kelas 2 SMA, Zaenal Muttaqin berusaha bangkit dengan terus membangun kemampuannya. Diantaranya bergabung dengan sebuah komunitas desain dan kerap mengikuti kompetisi desain secara online.

Salah satu Event yang ia ikuti yakni pada 17 Agustus 2022 lalu. Dari ajang itu, ia mendapat sertifikat juara sebagai Pembuat Desain Terbaik Dalam Challenge "The Goddess Garuda", yang diadakan oleh salah satu grup belajar sketsa desain.

"Dengan tema Garuda, saya mengangkat busana Sang Dewi. Desain ini menggambarkan wanita anggun berbalut dress putih. Ditambahkanya selendang merah pada gaun yang dikenakan Sang Dewi, menggambarkan keberanian serta wibawa pendekar," papar Zaenal Muttaqin.

Harapannya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah tata busana memang tidak pernah terwujud. Akan tetapi Zaenal tetap bertekad ingin membangun impiannya memiliki butik serta konveksi pakaian jadi dari desain yang ia buat.

Saat ini tak banyak aktivitas yang dilakukan Zainal Muttaqin selepas lulus dari bangku SMA. Ia tak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena keterbatasan biaya.

Untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari, Zaenal Muttaqin bekerja membantu ibunya sebisanya. Ia bersyukur jika setiap karya sketsa yang ia ciptakan bisa menghasilkan pendapatan meski tak seberapa.

Zaenal Muttaqin mengungkapkan, selalu ada motivasi yang mendorongnya untuk berjuang. Karena ia yakin, bahwa sesuatu yang awalnya tidak mungkin pasti akan mungkin.

"Saya belajar dari orang-orang yang sudah sukses. Tidak sedikit dari mereka mengalami perjalanan yang panjang dengan segala keterbatasan. Tetapi mereka tetap semangat dan terus mencoba. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa saya pun bisa seperti mereka," tutupnya. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut