get app
inews
Aa Text
Read Next : Dukung Penanganan Stunting, APDESI Limbangan Dorong Bumdesma Kelola Program Makanan Bergizi Gratis

Angka Kasus Stunting di Kabupaten Garut Turun secara Siginifikan, Kemenkes RI Beri Apresiasi

Minggu, 29 Januari 2023 | 07:44 WIB
header img
Pelaksanaan Festival Rumah Gizi yang dilaksanakan di Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (28/1/2023).Foto (Ist)

GARUT, iNewsGarut.id – Berkurangnya angka kasus stunting di Kabupaten Garut, Jawa Barat, secara signifikan sebesar 10 persen, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  (Kemenkes RI) mengapresiasi atas kinerja yang telah dilakukan pemerintah daerah dan seluruh elemen yang telah menurunkan kasus tersebut.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) RI, dr. Maria Endang Sumiwi, saat menghadiri Opening Ceremony Festival Rumah Gizi yang digagas Pengurus Daerah (PD) 'Aisiyah Kabupaten Garut bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut, di Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Sabtu (28/1/2023).

Meski Demikian, menurut catatan dari survei gizi, analisis dari angka nasional terdapat banyak anak stunting baru di usia antara 1 sampai 2 tahun, sehingga diperlukan pencegahan stunting yang dilakukan terhadap ibu hamil.

"Nah ini yang paling bermanfaat adalah kita menjaga ibu hamil, ibu menyusui, sampai dengan balita itu mendapatkan asupan protein hewani yang bagus, juga dukungan dari bapak (karena) bukan hanya tanggung jawab ibu, tadi saya juga mendengar di sini akan ada inovasi baru namanya Melani (atau) memastikan setiap ibu hamil terlayani," kata dr. Maria.

Lanjutnya, Maria mengungkapkan, dirinya sangat terkesan dengan kunjungannya ke Kabupaten Garut karena melihat antusiasme masyarakat yang semangat dan gembira. Ia berharap dengan adanya semangat ini, Kabupaten Garut dapat menurunkan angka stunting dan mencapai target yang diberikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, yaitu sebesar 14 persen di tahun 2024.

"Angka stunting Garut saat ini di 23 persen ya, nasional rata-ratanya 21 persen, (memang) masih agak tinggi lebih tinggi dari angka nasional, tapi yang kita mau komen ya (atau) mau puji itu adalah penurunannya lebih jauh dari penurunan nasional nasional, kan penurunan nasional 2.8 persen di sini turunnya 10 persen jadi kerja kerasnya hebat," ungkapnya.

Maria pun memberikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Rumah Gizi yang menggandeng beberapa pihak di lintas sektor, sebagai bentuk dukungan pengetahuan kepada ibu hamil maupun bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengungkapkan, saat ini angka stunting di Kabupaten Garut berada di angka 23 persen, dimana pihaknya memiliki target angka stunting sebesar 14 persen di tahun depan sehingga pihaknya harus menurunkan kurang lebih 9 persen.

"Ini merupakan kerja keras tetapi bukan merupakan suatu yang tidak mungkin kalau dilakukan kolaborasi semua stakeholder bersatu padu dan jujur, yang pertama itu bukan kita menurunkan angka saya dari dulu mengatakan kita tidak perlu jadi juara tetapi kita memberikan kejujuran, supaya nanti kalau data kita misalnya 18% jangan dibuat (jadi) 10 persen gitu ya, itu tidak boleh karena kita membohongi orang dan membohongi diri sendiri," tuturnya.

Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, mengatakan,  Festival Gizi ini merupakan acara yang sangat penting, di mana sudah menjadi tanggung jawab semua pihak sebagai makhluk Tuhan yang diperintahkan untuk mengawal generasi yang akan datang, agar tidak menjadi generasi yang lemah.

"(Jadi) jangan melewatkan, jangan sedikitpun kita melewatkan generasi yang lemah, Alquran mengajarkan itu sehingga terutama kita semua yang hadir dan masyarakat luas akan memiliki tanggung jawab yang besar dan salah satu diantara tanggung jawab kita adalah kita bersama-sama berkolaborasi untuk melakukan hari nasional gizi," ucapnya.

Ia juga berterimakasih kepada semua pihak khususnya Dirjen Kesmas Kemenkes RI, dr. Maria Endang Sumiwi, yang telah berkolaborasi dengan Muhammadiyah 'Aisiyah dalam berbagai kegiatan dan program. Ia menyampaikan bahwa semua ini diniatkan untuk kepentingan bangsa dan negara agar menjadi bangsa dan negara yang kokoh, besar, memiliki sumber daya manusia yang maju dan berkualitas.

"Juga kepada Bapak Bupati terima kasih sudah mendukung acara Aisyiyah selama ini, saya tidak menyebut Muhammadiyah karena sekarang tidak menjadi perwakilan Muhammadiyah dulu pak ini perwakilan Aisyiyah dulu, yang selama ini Aisyiyah Alhamdulillah bisa turut berkontribusi membangun bersama-sama dengan semua pihak untuk keberhasilan Garut," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Garut, Yati Rosyati Damiri, menyampaikan bahwa Festival Gizi ini merupakan puncak kegiatan dari rangkaian acara Peringatan Hari Gizi Nasional.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa kami berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut mengadakan tiga rangkaian acara, yang pertama adalah lomba konten (bertema) isi piringku yang kaya protein hewani untuk ibu hamil, kemudian yang kedua adalah webinar kesehatan, dan yang ketiga acara festival ini," tuturnya.

Ia memaparkan, bahwa dalam kesempatan ini juga dihadiri oleh 21 stand dari 21 lembaga yang bergerak dalam upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Garut, Pimpinan Cabang 'Aisiyah se-Kabupaten Garut dan beberapa organisasi lainnya.

"Alhamdulillah inklusi merupakan program 'Aisyiyah, berkolaborasi dengan seluruh pihak, dan Alhamdulillah kami punya program di 4 kecamatan ya di 6 desa dan mudah-mudahan ini menjadikan pilot project untuk seluruh desa-desa yang ada di Kabupaten Garut ini," ucapnya.

"Pada kesempatan hari ini juga Insya Allah juga akan ditandatangani MoU antara Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Garut dalam upaya pencapaian hasil pembangunan yang lebih baik di Kabupaten Garut," ujarnya.

Rumah Gizi yang diluncurkan oleh Bupati Garut ini bertujuan agar masyarakat Kabupaten Garut dapat memahami bagaimana cara untuk memberikan gizi yang seimbang kepada ibu hamil ataupun bayi agar sehat. Rumah Gizi merupakan sebuah bentuk edukasi, dari mulai bagaimana cara memberikan gizi yang seimbang bagi anak khususnya untuk protein hewani.

"Jadikan (masakan) menjadi menarik, orang itu makan telur kalau dibalado kan lebih menarik, tentu dengan dengan inovasi-inovasi, makanya kita kerjasama dengan dinas ketahanan pangan melakukan olahan pangan yang lebih disukai oleh masyarakat," tandasnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut