get app
inews
Aa Text
Read Next : Rakor Kecamatan dan Desa, Bupati Garut Soroti Pengawasan Dana Desa

Layani Penumpang Jarak Dekat, Sejumlah Bus AKAP Disweeping Puluhan Sopir Angkot

Senin, 30 Januari 2023 | 18:51 WIB
header img
Sejumlah sopir angkot 010 Jurusan Terminal Guntur-Kadungora menghadang dan melakukan aksi sweeping terhadap salah satu bus antar kota antar provinsi (AKAP), di Jalan raya Garut - Bandung, Foto iNewsGarut.id/ Fani Ferdiansyah

GARUT, iNewsGarut.id – Sejumlah bus antar kota antar provinsi (AKAP) disweeping puluhan sopir angkot di Kabupaten Garut. Akibatnya, banyak diantara para penumpang bus menjadi terlantar akibat dipaksa turun di tengah jalan.

Sweeping dilakukan saat jam masuk kerja, yakni sekitar pukul 06.30 WIB pagi. Aksi itu dilakukan para sopir angkot 010 Jurusan Terminal Guntur-Kadungora, dengan cara memberhentikan dan menghadang sejumlah bus di sekitar Jalan raya Garut - Bandung, tepatnya kawasan Gobing, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler. 

"Kami kecewa karena hasil kesepakatan yang terus dilanggar para sopir bus," ujar salah seorang sopir angkot, Aceng Munawar Aldila (33), Senin (30/1/2023).

Ia menuturkan, pada pertemuan Oktober 2022 lalu, sopir bus dihimbau untuk tidak menaikkan penumpang dengan tujuan jarak dekat. Salah satunya penumpang karyawan pabrik yang berada di kawasan Kecamatan Leles.

Aceng Munawar mengatakan, dalam pertemuan yang dilakukan di kantor Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Garut, sejumlah pihak sepakat untuk memenuhi perjanjian yang dibuat. Pertemuan ini setidaknya dihadiri oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Garut dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, berikut para sopir angkot dan juga perwakilan dari pengurus bus antar kota antar provinsi seperti PT Primajasa, Karunia Bakti, Anugrah hingga PT MGI.

Akibat penyerobotan penumpang ini, keluhnya, penghasilan para sopir angkot turun drastis. Apalagi tarif yang dipungut bus jauh lebih kecil dari angkot, yakni sebesar Rp2.000 untuk karyawan pabrik.

"Sementara angkot memungut tarif sebesar Rp5.000. Banyak diantara kami yang harus setor nombok ke majikan," katanya.

Beruntung aksi sweeping para sopir angkot ini tidak berlangsung lama. Mereka berhasil diredam  pengurus kelompok sub unit Organda Kabupaten Garut.

Hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Pesan singkat yang dilayangkan kepada Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Asep Jaelani pun belum mendapatkan balasan. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut