GARUT, iNewsGarut.id – Relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam koalisi Kuning Ijo Biru (KIB) dan Forum Ka'bah Membangun (FKM) membentuk Tim Pekerja Elektoral Sistem 50 (TPES 50).
Koordinator Nasional Koalisi KIB Habil Marati mengatakan, dibentuknya tim ini sebagai komitmen para relawan memberikan 25 juta suara untuk kemenangan Anies.
Terdiri dari 440 orang, TPES 50 tersebut akan disebar di 42 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Garut.
"Para relawan yang sudah dibentuk dalam tim akan fokus untuk memenangkan calon presiden yang diusung Partai Nasdem. Baik dari mulai isu strategis hingga mengamankan suara," ujar Habil Marati.
Habil Marati mengungkapkan, TPES 50 nantinya akan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah. Termasuk menjadi saksi di desa maupun kecamatan pada saat pemungutan suara berlangsung.
"Artinya alam satu TPES nantinya suara Anies harus mendapatkan 50 suara. Dimana para anggota TPES 50 ini akan menjadi Mitra strategis Anies yang difasilitasi oleh KIB," ujarnya.
Selain KIB dan FKM, lanjut dia, kelompok relawan Anies dari Amanat Indonesia dan Go Anies turut hadir dalam pembentukan TPES 50.
"Kami berkomitmen untuk menguatkan dan memfokuskan kemenangan Anies Baswedan apabila sudah ditetapkan sebagai calon presiden pada Pemilu tahun 2024 mendatang," katanya.
Habil Marati mengatakan Kabupaten Garut menjadi daerah prioritas dalam pembentukan TPES 50 karena merupakan salah satu daerah strategis di wilayah Jawa Barat.
"Tim pekerja elektoral ini sekarang kami gerakkan di Garut dan akan menjadi model di seluruh Indonesia," ucapnya.
Selain di Garut, TOES 50 akan bekerja maksimal pada sejumlah daerah Jawa Barat lainnya, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, hingga Banten. Habil Marati mengatakan para pekerja elektoral yang dibentuk akan menjadi partner strategi.
"Orang-orang ini kita bentuk bukan untuk habis manis sepah dibuang, bukan orang bayaran. Kalau di Anies, dia akan jadi partner strateginya Anies, ini yang sedang dilakukan KIB," katanya.
Ia melanjutkan, berdasarkan hasil penelitian ilmiah, PPP dapat lolos di parlemen jika mencalonkan Anies Baswedan menjadi presiden. FKM pun mengambil alih hal ini dengan tujuan untuk memperbaiki PPP.
"Ternyata sampai hari ini PPP masih melakukan tawaf kesana kemari, tidak jelas. FKM dan KIB kita mendukung Anies mati-matian," tuturnya.
Mantan anggota DPR RI periode 1999-2009 itu menambahkan sudah bukan saatnya pihaknya membuat opini di Jakarta. Habil Marati menilai sosialisasi benar-benar harus sampai ke masyarakat di pelosok daerah.
"Kita tidak bisa lagi membuat opini di Jakarta tapi tidak sampai ke masyarakat. Peran pekerja TPES 50 inilah yang diharapkan mampu menyosialisasikan hingga ke masyarakat di daerah langsung," ucapnya.
Editor : ii Solihin