get app
inews
Aa Text
Read Next : Pasar Ciawitali Direvitalisasi, Bupati Garut Janjikan Akses Lebih Nyaman

Seorang Bayi Asal Selaawi Didiagnosa Gagal Tumbuh, Pemkab Garut Akan Jamin Pengobatan Rumah Sakit

Kamis, 27 April 2023 | 20:24 WIB
header img
Penanganan bayi yang alami gagal tumbuh, di RSUD dr. Slamet Garut, Kamis (27/4/2023).Foto iNewsGarut.id/ Dindin Ahmad S.

GARUT, iNewsGarut.id – Seorang bayi asal Kecamatan Selaawi yang didiagnosa alami gagal tumbuh akan diberikan jaminan sekaligus tanggungan biaya penyembuhan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

"Nah ini jadi jaminan pemerintah daerah, insyaallah Dinas Kesehatan juga beserta teman-teman Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya, kita menyiapkan ketersediaan susu keperluan gizi khusus ini," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, saat diwawancarai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (27/4/2023).

Didit menyatakan, kesiapan pemerintah menanggung biaya pengobatan si bayi karena merupakan kewajiban pemerintah untuk membantu masyarakat, terkhusus bagi keluarga tidak mampu. Sang bayi telah melaksanakan perawatan pertama pada tanggal 12-18 April 2023. Sedangkan saat ini sedang menjalani perawatan kedua mulai dari tanggal 21 April 2023 hingga sekarang.

Bahkan, sebelum dibawa ke pihak rumah sakit, bayi tersebut sempat dirawat oleh pihak puskesmas, hingga akhirnya diantarkan oleh pihak puskesmas ke RSUD dr. Slamet Garut menggunakan ambulance dengan tidak dikenakan biaya.

Didit menyebut bahwa hal ini tak luput dari perhatian dari pimpinan daerah Kabupaten Garut yang terus memantau perkembangan penanganan bayi yang kini berusia 3 bulan. Ia menambahkan, penanganan bayi gagal tumbuh asal Kecamatan Selaawi ini akan dilakukan dengan pemberian susu untuk keperluan gizi khusus.

"Jadi satu minggu itu butuh satu kaleng setengah susu dengan ukuran 400 gram/kaleng, jadi katakanlah seminggu sekitar 500 ribu, itu lumayan lah harganya untuk keluarga yang tidak mampu, kalau keluarga yang mampu ada hal seperti itu barangkali tidak masalah," paparnya.

Sementara itu, Kepala Kelompok Staf Medis (KSM) Anak, sekaligus penanggungjawab pasien, dr. Mustakim, mengungkapkan, pihaknya menerima pasien pada tanggal 12 April 2023 lalu dalam kondisi dehidrasi serta mengalami gagal tumbuh, dimana sebelumnya mengalami penurunan berat badan secara drastis hingga 2,6 kilogram.

Ia menerangkan, setelah pihaknya menerima pasien tersebut langsung melakukan upaya untuk menstabilkan kondisi bayi. Namun, pihaknya mendapatkan masalah, dimana sang bayi muntah ketika tubuhnya menerima asupan susu, sehingga dipastikan bahwa bayi tersebut alergi terhadap susu sapi maupun susu zoya.

"Sehingga harus diberikan susu khusus, susu untuk keperluan gizi khusus ini memang terdiri dari asam amino saja, kalau istilahnya protein dalam susu itu sudah dipecah-pecah, sehingga dia bisa ditolerir oleh tubuhnya," jelas Mustakim.

Hal senada dikatakan Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr. Husodo Dewo Adi, bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk menstabilkan kondisi bayi, diantaranya dengan memasang infus guna memperbaiki cairan tubuh si bayi.

"Ya kita tinjau perkembangannya kalau sudah tidak ada mual muntah ini kondisinya stabil hingga tiga hari lagi ini sudah bisa pulang," katanya.

Penanganan terhadap pasien ini sendiri tidak hanya berfokus pada perawatan di RSUD dr. Slamet saja, akan tetapi apabila pasien diperbolehkan pulang dan dilakukan rawat jalan, Pemkab Garut akan terus melakukan pendampingan dan perlindungan berkelanjutan terhadap si bayi.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut