GARUT, iNewsGarut.id – Aparat kepolisian memastikan akan terus melakukan proses pencarian seorang nelayan bernama Wahid (54), asal Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Berdasarkan SOP, proses pencarian digelar selama tujuh hari sejak korban dinyatakan hilang.
"Langkah pencarian tetap dilakukan sesuai standar dan prosedur. Kurang lebih selama tujuh hari," kata Kepala Satuan Polairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya, Rabu (3/5/2023).
Namun demikian, lamanya proses pencarian dapat ditambah berdasarkan berbagai pertimbangan selanjutnya. Nelayan asal Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, ini hilang terbawa arus laut usai perahu yang ia tumpangi di perairan Pantai Sayang Heulang, Sabtu (29/4/2023) pagi lalu dihantam ombak.
Rabu ini merupakan hari kelima tim SAR menggelar operasi pencarian. Dalam operasi tersebut, petugas melakukan pemantauan dari arah darat.
"Hari ini pencarian tidak dilakukan di laut, melainkan pemantauan saja oleh anggota Polairud Polres Garut, berikut meminta laporan setiap nelayan yang sedang melaut jika menemukan tanda-tanda terkait keberadaan korban," ujarnya.
Sebelumnya, kronologi kecelakaan laut yang dialami korban bermula saat Wahid berencana pulang ke darat melalui dermaga usai melaut pada malam hari.
Sejumlah saksi saat itu melihat perahu bertuliskan Trilana yang ditumpangi korban miring. Tak lama kemudian perahu terhantam ombak, yang mengakibatkan korban hilang terbawa arus laut.
"Perahunya terguling-guling karena digulung ombak, tak lama kemudian saksi melihat korban dan perahunya hilang," ujarnya.
Beberapa jam kemudian, yakni pada Sabtu siang, para nelayan setempat kemudian digegerkan oleh ditemukannya puing perahu Trilana yang dikemudikan Wahid. Perahu tersebut berkondisi rusak berat, dengan keadaan setengah badan kapal hilang.
"Perahunya terbelah, dari lambung perahu ke bagian belakang hilang, mesinnya juga sudah tidak ada. Kemungkinan perahunya terbelah karena hantaman ombak dan benturan dengan karang di lokasi tersebut," ucapnya.
Kini, sebagian badan dari perahu Trilana telah dievakuasi ke pinggiran pantai. Meski proses pencarian yang bersifat penelusuran di sekitar lokasi korban dinyatakan hilang berubah menjadi pemantauan, Kasat Polairud Polres Garut memastikan pihaknya tetap akan menyiagakan personel dalam kasus kecelakaan laut yang dialami nelayan tersebut.
"Personel kami selalu melakukan pemantauan, dan siap untuk menanggapi laporan masyarakat untuk melakukan evakuasi jika keberadaan korban diketahui," pungkas AKP Anang Sonjaya.
Editor : ii Solihin