get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

Setahun Lebih Terdampar, Kapal Tanker Edricko 3 Nyaris Tenggelam dan Berkarat

Rabu, 03 Mei 2023 | 17:36 WIB
header img
Geladak utama kapal tanker Edricko 3 yang terdampar satu tahun lalu di perairan selatan Garut diterjang gelombang dan tampak sejajar dengan permukaan laut. Foto Udara (Istimewa/dokumentasi Ahmad Nurfauji)

GARUT, iNewsGarut.id – Satu tahun lebih kapal tanker Edricko 3 terdampar di perairan Kabupaten Garut. Kapal tanker pengangkut aspal  ini sebelumnya dilaporkan mengalami kerusakan kemudi saat melakukan pelayaran dari Sibolga, Sumatera Utara, menuju Cilacap, Jawa Tengah. 

Arus laut kemudian membawa kapal Edricko 3 ke perairan di Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Selasa (8/3/2022) malam tahun lalu. Upaya penyelamatan sempat beberapa kali dilakukan, mulai dari evakuasi kapal dengan cara diderek oleh tug boat, hingga mengeluarkan para ABK dari kapal yang bertonase kotor 1.094 GT (gross tonnage) tersebut. 

Proses evakuasi kapal Edricko 3 dengan cara diderek dengan kapal lain terkendala. Kapal yang memiliki panjang 69 meter lebih dengan lebar 10 meter ini tetap tak bergerak meski sudah dicoba untuk ditarik. 

Bagian bawah kapal itu diduga tersangkut karang di sekitar lokasi terdampar. Hingga pada akhirnya, kapal Edricko 3 masih berada di lokasi terakhirnya terdampar hingga sekarang. 

Setahun berlalu, kondisi terkini kapal Edricko 3 itu tak utuh lagi. Jika sebelumnya kapal Edricko 3 tampak kokoh di atas permukaan air, kini geladak utama kapal dengan deadweight tonnage (DWT) 1.390 T itu nyaris tenggelam.

Gelombang ombak telah menerjang dan mengalir di atas Dek kapal. Faktor alam setidaknya telah membuat kapal yang dibangun tahun 1994 silam ini rusak. 

Kepala Satuan Polairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya, menjelaskan jika kapal Edricko 3 sudah tidak mungkin lagi dievakuasi melalui jalur laut. 

"Kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi kapal ini dievakuasi melalui jalur laut," kata AKP Anang Sonjaya, pada iNewsGarut.id, Rabu (3/5/2023). 

Ia menambahkan, evakuasi yang paling memungkinkan adalah melalui jalur darat. Kasat Polairud Polres Garut menyebut sejumlah pertemuan dan rapat yang membahas hal itu pernah dilakukan beberapa kali. 

"Beberapa waktu lalu saya sempat hadir menghadiri rapat terkait evakuasi ini. Dibahas soal apakah kapal isinya akan direcah, atau satu per satu bagian kapal dipreteli kemudian dibawa ke darat," ujarnya. 

Akan tetapi pembahasan terkait pada pertemuan terkait kapal Edricko 3 itu kembali mandek, karena proses evakuasi melalui jalur darat dikhawatirkan akan merusak alam, seperti biota laut dan lingkungan di darat yang menjadi lokasi perlintasan. 

"Evakuasi masih belum bisa dilakukan hingga sekarang karena harus mengantongi izin terkait lingkungan dari instansi terkait. Informasi terakhir setelah lebaran akan ada pertemuan lagi, namun kami belum menerima informasi kembali kapan tepatnya pembahasan tersebut akan digelar," ungkapnya. 

Sewaktu terdampar, kapal Edricko 3 mengangkut ABK sebanyak 15 orang. Dari informasi yang dihimpun saat itu, belasan ABK yang dipimpin kapten kapal Saiffudin ini berencana akan mengambil aspal dari Cilacap, Jawa Tengah. 

Kantor SAR Bandung kemudian merilis informasi, bahwa sejumlah warga menyampaikan kesaksian mereka jika kapal Edricko 3 melaju terlalu dekat dengan garis pantai. Kapal Edricko 3 kemudian mengirimkan sinyal emergency sekira pukul 22.00 WIB. 

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut