GARUT, iNewsGarut.id – Misteri sosok Dilan di film Dilan 1990 akhirnya dijawab Joe P Project. Joe mengaku mengetahui siapa sosok nyata tokoh utama trilogi novel Dilan karya Pidi Baiq.
Saat bertemu iNewsGarut.id dalam acara halal bihalal Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) di Jalan Ibrahim Adjie Kabupaten Garut, Joe P Project bicara blak-blakan siapa sosok itu.
"Jadi (motor) yang sekarang dipake Dilan (dalam cerita), itu saya udah bikin. Dulu tuh (waktu memodifikasi) itu tahun 80-an," ucap Joe P Project, Sabtu (6/5/2023).
Pria yang sering tampil di acara motor gede Harley Davidson ini pun menyampaikan apa yang selama ini dirahasiakan Pidi Baiq selanjutnya. Dengan bangga, Joe menyebut bahwa dialah sosok Dilan yang sebenarnya.
"Jadi Dilan itu kata penulisnya si Pidi, itu sahabat saya, itu cerita saya sebetulnya, cuma dirahasiakan. Jadi itu inspirasinya cerita saya dibikin fiktif gitu," kata Joe sambil tersenyum.
Terlepas dari perbincangan dengannya yang terkesan becanda, kecintaan Joe P Project pada motor tidak diragukan lagi. Dia dikenal tertarik terhadap motor jauh dari usianya sekarang, waktu duduk di bangku SMP.
Di era 80-an, Joe P Project mengungkapkan jika ia berusaha menyulap motor Honda CB 125 miliknya secara bertahap. Modifikasi motor ini dilakukan ketika dia masih bersekolah di SMAN 8 Bandung.
Apalagi jika bukan tujuannya agar motor Honda CB 125 miliknya tampil gahar. Joe bahkan sampai menggunakan seluruh uang honornya sebagai penyiar radio sampai habis di tahun 1989, hanya untuk memodifikasi CB-nya supaya mirip motor gede.
"Karena nyari motor Harley Davidson gak ada, saya akhirnya memutuskan untuk memodifikasi. Saya sampai gak punya uang saking pengennya modifikasi motor. Pokoknya tekad saya sebelum motor itu mirip Harley Davidson, saya tidak akan berhenti modifikasi," ujar alumni Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran (Unpad) ini menceritakan.
Obsesi Joe memiliki Harley Davidson berawal dari hobinya menonton film sejak kecil. Terutama film yang mengangkat motor gede di dalamnya.
"Selain itu, pertama kali saya juga mendapat referensi dan literasi motor dari radio maupun majalah. Ternyata banyak penyanyi rock kendaraannya Harley Davidson. Dari sana saya semakin menyukai Harley Davidson," katanya.
Kemudian di tahun 1996, cita-cita komedian bernama asli Juhana Sutisna itu untuk mempunyai Harley Davidson akhirnya terwujud. Dengan hasil jerih payahnya sendiri, lagi-lagi Joe menggunakan semua bayarannya sebagai penyanyi untuk membeli motor gede impiannya seharga Rp16 juta.
"Dari hasil rekaman pertama saya sebagai penyanyi, saya memilih membeli Harley Davidson daripada rumah. Saya beli second dari orang Jakarta. Harga Rp16 juta itu ditukar tambah dengan motor Norton," ucapnya.
Pria kelahiran Bandung 6 Mei 1967 silam ini menyebut koleksi motor gedenya sempat berjumlah 15 unit. Namun kini motor gede miliknya yang tersisa hanya tinggal empat unit saja.
Banyak alasan dia memilih menjual motor-motor kesayangannya. "Ada sesuatu yang lebih urgent hingga saya memutuskan untuk menjual beberapa motor koleksi saya. Banyak keperluan, terutama untuk sekolahin anak. Apalagi yang sering dipakai hanya satu atau dua motor saja," paparnya.
Namun, Joe tidak sembarangan dalam menjual motor gede koleksinya. Empat motor yang dia pertahankan untuk dikoleksi hanya yang iconic saja, seperti memiliki riwayat yang berkaitan dengan film.
"Harley yang masih saya pertahankan ada kaitannya atau riwayatnya pernah muncul di film. Misalnya motor yang ada di film Harley Davidson and The Marlboro Man. Di Indonesia itu, motor di film itu hanya dimiliki dua orang, yang punya saya dan Wingi di Jakarta," kata Joe.
Editor : ii Solihin