get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Desa di Garut Ini Punya Pemandangan Alam Indah, Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

PT JAMKRINDO Boyong Kopi Cibatu Garut di Acara ICF 2023

Senin, 08 Mei 2023 | 14:04 WIB
header img
Kopi Cibatu Garut Berpeluang Ikuti Ajang Indonesia Coffee Festival (ICF) Tahun 2023. Foto istimewa

GARUT, iNewsGarut.id – Kopi Cibatu asal Garut, Jawa Barat, berpeluang mengikuiti ajang Indonesia Coffee Festival (ICF) yang digelar 5-7 Mei 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta

Ada 34 origin kopi dari berbagai daerah di Nusantara pada ICF 2023, termasuk kopi Cibatu-Garut, Ciwidey, dan Pengalengan, yang mewakili Jawa Barat. 

"Kami sangat senang bisa beraprtisipaji dia di ajang pameran terbesar di Indonesia yang menghubungkan ekosistemnya dari hulu hingga hilir,” ujar Dadan M Ramdan, petani kopi Cibatu, yang juga Ketua Pawon Kopi Salarea. 

Kopi Cibatu ada di area Farmer Village, yang mana pengunjungnya disuguhkan dengan galeri tentang kopi. Para pengunjung bisa melihat bagaimana kopi dibudidayakan dan diproses. Pengunjung dapat sekaligus merasakan berbagai jenis kopi yang khas dari berbagai daerah yang dibawa oleh petani binaan PMO Kopi Nusantara dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta para petani finalis Cup of Excellence dari seluruh penjuru Nusantara. 

Dadan mengatakan, petani kopi Cibatu bisa mengikuti ICF 2023 berkat fasilitasi dari PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PMO Kopi Nusantara. “Petani kopi Cibatu masuk dalam ekosistem PMO Kopi Nusantara dibawah binaaan Jamkrindo. Kami sangat mengapresiasi selama ini banyak membantu Jamkrindo dalam mengembangkan komoditas kopi di Garut, khususnya di Cibatu,” sebutnya.

Menurut Dadan, tampil di ICF merupakan pengalaman pertama sekaligus berharga karena bisa menambah pengalaman, ilmu dan jaringan. Pasar juga semakin terbuka. Pasalnya, bertemu dengan para petani kopi yang hebat-hebat dari berbagai daerah sepeti Aceh, Temanggung, Lampung, Ciwidey, Bali, dan lainnya, juga bisa terhubung ke sektor industrinya.  

“Kami dari Cibatu datang bertiga, sangat luar biasa bisa pengalaman dan pelajaran selama tiga hari di penyelenggaraan ICF,” aku Rismanto, petani kopi Cibatu yang tergabung di Komunitas Pawon Kopi Salarea.

Rismanto bersama Yana, petani kopi Cibatu yang saat ini melakukan budidaya kopi di area demplot Bungarungkup, Desa Girimukti, Kecamatan Cibatu, yang dirintis Jamkrindo bersama Pawon Kopi Salarea dan Perhutani, mengaku sangat termotivasi untuk terus bersemangat menanam kopi setelah hadir di ICF. 

"Saya ketemu petani kopi Gayo dari Aceh, dari Ciwidey, Pangalengan, Temanggung, Bondowoso, luar biasa usaha kopinya di sana. Saya masih pemula, belum ada apanya, harus banyak belajar lagi," ungkapnya.   

Yana pun mengaku semakin terbuka melihat peluang dari bisnis komoditas kopi. Di ICF banyak ketemu perusahaan-perusahaan besar terkait industri kopi.

"Saya juga melihat beragam alat-alat dan mesin kopi dengan teknologi terkini. Jadi, tahu juga kebutuhan kopi untuk industri ini sangat besar dan pasokannya masih kurang. Ini peluang investasi jangka panjang. Alhamdulillah, saya semakin serius dan bersemangat mengembangkan kopi," terang Yana.

Sementara Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Dody Novarianto, mengatakan, apa yang dicita-citakan para petani kopi di Cibatu untuk bisa sejajar dengan para petani kopi lainnya yang sudah tenar juga tak lepas dari komitmen Jamkrindo mendukung upaya upaya tersebut.  

“Kami terus berupaya membantu para petani binaan bisa berkembang dan maju, salah satunya dengan membawa petani kopi Cibatu ikut Indonesia Coffee Festival yang tak lain untuk menjembatani dari sisi pemasaran dan promosinya,” katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu (6/5), Menteri BUMN Erick Thohir ikut hadir untuk acara BRI dan Pegadaian Indonesia Coffee Festival (ICF) 2023. Bahkan, Erick memposting foto bersama dengan para petani kopi di akun Tweeter-nya. Dalam cuitannya, Erick mengatakan Indonesia Coffee Festival sudah memasuki tahun kedua. Festival ini mempertemukan semua pihak di ekosistem industri kopi mulai dari BUMN, petani, swasta hingga media. 

"Kami punya misi mengembangkan ekosistem industri kopi Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar keempat dunia," demikian cuitnya.

Sementara dalam sambutannya, Menteri BUMN ini mengungkapkan, upaya mendukung ekosistem industri kopi ini tak terlepas dari visi industrialisasi pangan yang dicanangkan pemerintah. Hal itu merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan setidaknya di kisaran 5%. 

“Upaya tersebut tak terlepas dari peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terbukti menjadi solusi ekosistem kopi nasional. Hal tersebut diwujudkan dengan mendukung penguatan industri kopi secara langsung dari hulu hingga hilir,” tandasnya.

Data International Coffee Organization (ICO) 2019-2020 menyebutkan produksi kopi Indonesia saat ini berada di posisi ke 4 terbesar di dunia. Yakni 686 ribu ton per tahun. Posisi Indonesia masih terpaut jauh bila dibandingkan dengan penghasil kopi terbesar di dunia yaitu Brazil. Negeri Samba ini mampu memproduksi hampir 20x lipat lebih besar yaitu dengan produksi 3,5 juta ton per tahun atau memenuhi 35,7 ri total kebutuhan kopi dunia yang mencapai 9,8 juta ton per tahun.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut