3 Film Horor yang Syuting di Garut

GARUT, iNewsGarut.id – Siapa sangka jika sejumlah tempat di Kabupaten Garut ini pernah menjadi lokasi syuting beberapa film layar lebar dengan genre horror di Indonesia. Pemilihan tempat yang tepat tentu akan membuat visualisasi cerita akan terasa nyata bagi para penonton.
Didasari alur cerita yang menegangkan, setting tempat menyeramkan menjadi daya tarik penonton untuk menikmati film horor. Apa saja judul film horor yang dimaksud?
Diadaptasi dari game horor berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horor, film Pamali mengambil latar panorama alam kaki Gunung Cikuray kawasan Dayeuhmanggung di Kecamatan Cilawu. Kawasan Dayeuhmanggung merupakan area perkebunan teh peninggalan Belanda yang juga menawarkan keindahan Gunung Cikuray.
Karena dinilai telah menampilkan budaya dan pariwisata tanah Sunda, film yang mulai tayang di bioskop pada 6 Oktober 2022 tersebut mendapat apresiasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat.
Pesona Dayeuhmanggung dalam film Pamali bisa dilihat saat Jaka Sunarya (Marthino Lio) dan istrinya, Rika (Putri Ayudya) pulang kampung menggunakan angkot. Mobil tersebut menelusuri perbukitan dengan hamparan kebun teh di sekitarnya.
Dayeuhmanggung selama ini dikenal sebagai pintu masuk bagi para pendaki yang hendak mendaki ke Gunung Cikuray. Berjarak sekitar 15 km dari ibu kota Kabupaten Garut, kondisi tersebut setidaknya berpengaruh bagi taraf perekonomian masyarakat sekitar.
Berbagai aktivitas masyarakat mulai dari hiking, tracking, fotografi hingga piknik, dapat dilakukan di area perkebunan teh Dayeuhmanggung. Di Dayeuhmanggung ini pula, tempat pemancar sejumlah stasiun televisi nasional berada.
Dibintangi Evan Sanders dan Zaskia Sungkar, sebagian adegan film Roh Fasik diambil di Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, tepatnya di sekitar hutan mati.
Area ini terkesan mistis sebab dipenuhi ratusan pohon cantigi kering serta menghitam yang tumbuh diatas material lumpur akibat terkena erupsi Gunung Papandayan pada 11-12 Agustus 1772.
Peristiwa letusan maha dahsyat tersebut menyebabkan sekitar empat desa rata oleh tanah, hingga menelan 3.000 orang penduduk area gunung yang juga terkubur ke dalam danau vulkanik. Tak hanya itu, hewan peliharaan serta ternak pun terkena dampaknya.
Saat berada di kawasan hutan mati, aroma belerang dari kawah akan terasa di indra penciuman. Kendati demikian, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, kesan suram di hutan mati seakan hilang karena panorama eksotik yang disuguhkan.
Deretan pohon kering berbatang unik tanpa daun berpadu dengan hamparan tanah putih memberikan sensasi tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Apalagi bila sedang turun kabut, pemandangan alamnya semakin terlihat indah.
Lokasi hutan mati jauh dari pintu utama masuk kawasan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan yang berada di bawah perbukitan kawah. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam dengan berjalan kaki.
Waktu tempuh tersebut merupakan jarak normal bagi kalangan pendaki pemula atau bagi orang yang baru pertama kali melakukan perjalanan ke kawasan Gunung Papandayan.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Evan Sanders menceritakan pengalaman uniknya saat menuju hutan mati Gunung Papandayan. Banyak kesulitan yang dialami namun akhirnya tidak terasa ketika ia bisa menikmati pemandangan alam Kabupaten Garut dari atas gunung.
"Untuk menuju lokasi saya menaiki motor dengan track bebatuan. Begitu sampai, alam Gunung Papandayan itu keren banget," kata Evan Sanders.
Ditumbuhi rimbunnya hutan pinus, Karacak Valley yang berada di Kampung Pakuwon, Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota, menjadi salah satu latar untuk lokasi syuting Film Rasuk. Film yang dirilis pada 28 Juni 2018 tersebut diangkat dari sebuah novel karya Risa Saraswati yang berjudul sama.
Deretan pohon pinus di Karacak Valley digambarkan saat Langgir Janaka (Shandy) Aulia) beserta ketiga sahabatnya harus berjalan kaki karena mobil yang mereka tumpangi tidak bisa lewat akibat ada jembatan rusak. Mereka terpaksa melewati hutan untuk sampai ke villa milik paman Linggar.
Berada di atas bukit dengan ketinggian 1.850 mdpl, lokasi Karacak Valley hanya sekitar 10 km dari Kota Garut. Sehingga menjadi kawasan wisata favorit dan banyak diminati oleh traveller yang gemar camping.
Selain camping, spot hutan pinus di area ini dapat dinikmati untuk sekedar berjalan-jalan atau bersantai di atas selembar hammock. Dibuka tahun 2016, sebelum menjadi objek wisata Karacak Valley merupakan perkebunan kopi yang dikelilingi oleh hutan pinus dengan luas sekitar 9 hektare (ha).
Salah satu pemain film Rasuk, Denira Wiraguna mengungkapkan syuting perdana di Karacak Valley membuatnya kaget karena tempatnya sulit dijangkau dengan kendaraan biasa.
“Jalannya nanjak dan belok-beloknya itu gak kelihatan. Dan itu tanah. Jadi pas pertama kali syuting hujan. Kita dikasih mobil buat talent itu mini bus. Gimana buat naik gitu, kita jantungan banget rasanya,” kata Denira Wiraguna.
Dia mengatakan, oleh karena mobil yang ditumpangi para artis bukan untuk medan off road, ban mobil terselip sehingga tidak bisa melaju menuju lokasi. Dengan terpaksa ia dan beberapa kru harus berjalan kaki melalui jalanan yang menanjak.
Itulah tiga film horror yang latar tempatnya menggunakan sejumlah lokasi di Kabupaten Garut. Bagaimana, kamu pernah nonton film yang mana?
Editor : ii Solihin