get app
inews
Aa Read Next : Berikut 25 Pemain Persigar Garut Yang Akan Bermain di Liga 3 Nasional

Fakta Gunung Cikuray Garut yang Wajib Pendaki Tahu, Ada Penghuni Bernama "Bagas"

Kamis, 01 Juni 2023 | 06:54 WIB
header img
Fakta Gunung Cikuray Garut, Para Pendaki Wajib Tahu, Ada Penghuni Bernama "Bagas". (Foto Instagram @ulfawidyaaa/iNewsJabar)

GARUT, iNewsGarut.id – Fakta Gunung Cikuray Garut yang wajib diketahui oleh pendaki ketika ingin mencoba hiking ke sana. Gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, ini merupakan salah satu gunung favorit bagi para pendaki yang datang dari berbagai daerah.

Gunung Cikuray memiliki ketinggian 2.821 meter di bawah permukaan laut (mdpl) dan terkenal dengan keindahan alam lautan awan yang memukau.

Nah, sebelum berencana melakukan pendakian ke sana, simak dulu Berikut penjelasannya.

Sejumlah fakta tentang Gunung Cikuray yang ada di Garut.

1. Gunung Cikuray Adalah Gunung Tertinggi di Garut

Gunung Cikuray memiliki ketinggian 2.821 mdpl, sehingga menjadikan gunung ini sebagai gunung tertinggi di Garut. Gunung Cikuray juga merupakan urutan keempat gunung tertinggi di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede.

Letak Gunung Cikuray berada di tengah-tengah Kabupaten Garut, tepatnya berada di perbatasan Kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuhmanggung. 

Perlu diketahui juga bahwa Gunung Cikuray merupakan gunung berapi berjenis stratovolcano yang belum pernah meletus.

2. Disebut Sebagai Gerbang Kerajaan Pajajaran

Gunung Cikuray sering disebut sebagai Gunung Srimanganti dalam beberapa naskah kuno pada zaman dahulu. Sebutan itu digunakan pada zaman Sunda lampau. 

Selain itu, berdasarkan cerita sebuah naskah kuno, Gunung Cikuray pada zaman dahulu juga merupakan gerbang menuju Kerajaan Pajajaran. 

Hal itu dibuktikan dengan informasi yang menerangkan bahwa pada abad ke-17, lereng Gunung Cikuray menjadi tempat pemukiman bagi para pendeta serta menjadi pusat pembelajaran berbagai macam ilmu. 

Maka dari itu, kemungkinan besar Gunung Cikuray merupakan pusat pembelajaran yang kemudian menghasilkan berbagai macam naskah-naskah kuno.

3. Pendakian Gunung Cikuray Dipengaruhi Cuaca

Ketika ingin melakukan hiking ke Gunung Cikuray alangkah baiknya para pendaki memperhatikan kondisi cuaca di sana. Karena kondisi cuaca juga akan sangat berpengaruh saat melakukan pendakian.

Jika pendaki ingin melihat pemandangan dari ketinggian Gunung Cikuray tanpa terhalang kabut tebal, maka lakukan mendaki gunung saat musim kemarau. 

Musim kemarau bisa disebut sebagai waktu yang tepat untuk mendaki gunung. Kecilnya potensi hujan tentunya akan mempermudah saat melakukan pendakian. 

Selain itu, hiking saat musim kemarau juga memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan pemandangan lautan awan di Puncak Gunung Cikuray. 

Meski begitu, jika mendaki saat musim kemarau pendaki harus rela berjibaku dengan debu yang berterbangan di jalur pendakian.

4. "Bagas" Penghuni Cikuray 

Bagi yang pernah melakukan pendakian ke Gunung Cikuray tentunya sudah sudah tak asing lagi dengan sosok yang satu ini. Ya, dia adalah “Bagas” atau Bagong Ganas. Nama “Bagas” ini diberikan oleh para pendaki kepada seekor babi hutan di Gunung Cikuray yang biasa menyambangi area camp para pendaki di sana.

5. Jalur Pendakian Gunung Cikuray

Gunung Cikuray dikenal memiliki track pendakian yang cukup sulit. Terdapat enam jalur yang bisa dilalui untuk mendaki Gunung Cikuray, diantaranya jalur Pemancar, jalur Kiara Janggot, jalur Bayongbong, Tapak Geurot, Pamalayan, dan jalur Cikajang.

Dari semua akses menuju Gunung Cikuray, jalur Pemancar merupakan jalur yang paling umum dan paling populer dilalui pendaki. Titik awal pendakian Cikuray via jalur Pemancar merupakan sebuah stasiun pemancar televisi di Kabupaten Garut. Jika melalui jalur ini, para pendaki umumnya menghabiskan waktu 8 jam perjalanan untuk sampai ke Puncak Gunung Cikuray.

Jika jalur Pemancar terkenal sebagai jalur paling ramah, maka jalur Bayongbong merupakan jalur pendakian yang paling sadis. Jalur ini dikenal memiliki track yang sangat menantang dan curam. Namun, jalur Bayongbong ini mempunyai jarak tempuh paling pendek dibandingkan jalur lainnya.

Editor : ii Solihin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut