GARUT, iNewsGarut.id – Para pecinta otomotif Calya Sigra Club atau Calsic menyelenggarakan kegiatan penanaman ribuan jenis bibit pohon di kaki Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (18/6/2023).
Kegiatan penanaman pohon ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi mencegah perubahan iklim akibat pemanasan global.
Aksi nyata peduli lingkungan itu dilakukan dalam rangka memberikan manfaat positif bagi masyarakat luas dan alam semesta agar tetap lestari dan hijau.
Mereka secara bersama-sama melaksanakan penanaman berbagai jenis pohon seperti bibit pohon kibeureum, lame, huru, dan jenis pohon lainnya di atas lahan Bukit Tegal Malaga yang merupakan penyangga Gunung Guntur, Kabupaten Garut.
Penanaman pohon ini diikuti berbagai chapter di seluruh Indonesia yang disaksikan pula Ketua Umum Calsic, Riyan Cayo dan pengurus pusat.
Tak hanya itu, penanaman 2.500 pohon ini melibatkan warga setempat dan penggiat lingkungan yang didukung pula Balai Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah V.
Ketua Pelaksana, Agus, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kecintaan terhadap alam agar tetap hijau dan terjaga kelestariannya serta menjadi sebuah pengingat untuk para member (Calsic) yang berkunjung ke kawasan Gunung Guntur.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kecintaan kita terhadap alam agar tetap hijau dan terjaga kelestariannya. Selain itu, bisa juga menjadi pengingat untuk para member ketika berkunjung ke Gunung Guntur Garut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Calsic, Riyan Cayo, mengungkapkan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan Calsic Garut.
Ia berharap kegiatan serupa bisa diikuti pula oleh chapter-chater lain se-Nusantara. Sebab, selain memang bagian dari program Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Calsic, kegiatan penanaman pohon ini juga sebagai wahana untuk turut serta menjaga lingkungan dan berpartisipasi dalam menjaga ekosistem agar alam tetap terjaga.
"Untuk itu tidak hanya sekedar menanam saja, tapi bisa terus berkelanjutan dan dijaga agar tanaman tetap tumbuh dengan baik, dan beberapa bulan sekali bisa dicek bareng-bareng sembari kopi darat (kopdar) agar kita sama-sama merasa tanggung jawab akan bekerlangsungan alam kita," tandasnya.
Editor : ii Solihin