GARUT, iNewsGarut.id – Sawah tadah hujan di sejumlah kedusunan Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, mulai terdampak kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi beberapa bulan ke belakang.
Yanto, warga Kampung Johar, Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, menyebut salah satu contoh dampak kekeringan di perkampungannya yaitu padi sebagian ada yang tak bisa dipanen dikaren kering.
"Di sini sudah lama alami kekeringan hampir setiap tahunnya, kalau hujan bagus hasil panennya. Kalau gak ada hujan kekeringan, seperti sekarang udah hampir 3 bulan," katanya, Selasa (20/6/2023).
Lanjut Yanto mengungkapkan, di kampungnya masih belum ada saluran irigasi untuk pertanian karena lokasi sumber air jauh.
"Kalau bisa ada bantuan pemerintah maunya Sungai Patengteng yang di sana itu mau ada irigasi ke sini, agar masyarakat tidak mengalami kekeringan. Petani di sini menggarap sawahnya mengandalkan air hujan," tuturnya.
Sementara itu, Ruslan, salah satu perangkat Desa Indralayang, mengatakan dampak kekeringan di wilayah desanya dari ketinggian 236 meter diatas permukaan laut (mdpl) sudah dilaporkan ke pihak Kecamatan Caringin ada sebanyak 11 titik.
"Jumlah yang terdampak kekeringan di tahun 2023 ini di Desa Indralayang, Kecamatan Caringin, itu ada 293 hektare yaitu sawah tadah hujan dan pemukiman warga. Akibat kekeringan lahan pesawahan tadah hujan tidak digarap oleh petani. Adapun saluran irigasi itu juga kalau ada hujan ada airnya, kalau gak ada hujan kering," pungkasnya.
Editor : ii Solihin