6 Pantai Tersembunyi di Garut, Ada yang Mirip Tanah Lot Pulau Dewata Bali

GARUT, iNewsGarut.id – Pantai-pantai tersembunyi di Garut yang mungkin belum diketahui oleh para pecinta keindahan alam. Objek wisata alam pantai yang terletak di wilayah Garut bagian selatan ini pastinya akan menyuguhkan panorama alam indah dan instagramable bagi para wisatawan.

Kabupaten Garut, Jawa Barat, memang terkenal dengan banyaknya destinasi-destinasi wisata. Mulai dari wisata pegunungan, pantai, hingga kuliner yang merupakan produk khas asli buatan Garut.

Mengingat lokasi beberapa pantai yang berada di wilayah Garut Selatan tersembunyi, suasana di area pantai masih sangat asri dan belum banyak pengunjung. Penasaran bukan? Berikut ini iNewsGarut.id merangkum pantai-pantai tersembunyi yang ada di Garut.

6 Pantai Tersembunyi di Garut

1. Pantai Puncak Guha 

Pantai biasanya identik dengan hamparan pasir putih, namun berbeda dengan Pantai Puncak Guha yang lokasinya terletak di atas tebing dan berbatasan langsung dengan lautan yang nampak terlihat luas.

Di pantai yang berlokasi di Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, ini wisatawan tidak dapat bermain air ataupun pasir. Akan tetapi, sebagai gantinya wisatawan bisa menikmati sunset dan melihat lautan luas dari puncak tebing di sana.

Pantai Puncak Guha bisa dibilang merupakan pantai yang sangat keren, karena pantai ini dijadikan salah satu latar dalam novel Perahu Kertas milik Dee Lestari.

Untuk jam operasional pantai ini buka setiap hari selama 24 jam. Pengunjung cukup membayar Rp7.500 untuk masuk ke sini. Sementara itu, adapun bayar parkir motor Rp3.000 dan mobil Rp5.000.

2. Pantai Cijeruk Indah 

Pantai Cijeruk Indah merupakan salah satu pantai tersembunyi di wilayah Garut Selatan yang bisa dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Garut. 

Pantai ini berlokasi berlokasi di Desa Sagara, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saking tersembunyinya lokasi Pantai Cijeruk Indah, masih banyak wisawatan yang juga belum tahu tentang pantai ini.

Pantai ini terbilang unik dikarenakan airnya terdiri dari dua warna. Di dekat pesisir, air laut berwarna biru, sedangkan di daerah muara, airnya justru berwarna kehijauan.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pantai Cijeruk Indah adalah sore hari. Selain suhunya yang tidak terlalu panas, wisatawan juga bisa sekalian menyaksikan sunset yang memukau.

Jam operasional pantai ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore. Tiket masuk ke pantai ini wisatawan cukup membayar seharga Rp6.000.

3. Pantai Cicalobak 

Pantai Cicalobak terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pantai ini banyak dihiasi oleh batu karang. Para pengunjung biasanya memanfaatkan batuan karang di sana sebagai latar berswafoto.

Bukan cuma sekadar tempat berfoto saja, Pantai Cicalobak juga sering dijadikan sebagai tujuan wisata bersama keluarga. Mengingat kontur pantai yang seperti teluk dan ombaknya yang relatif tenang, sehingga cocok untuk tempat bermain bagi anak-anak. 

Pantai Cicalobak buka setiap hari selama 24 jam. Untuk tiket masuk ke pantai ini wisatawan cukup membayar Rp5.000.

4. Pantai Manalusu 

Pantai Manalusu bisa jadi destinasi wisata favorit bagi para wisatawan yang hobi memancing. Di pantai ini, selain pasir putihnya yang lembut, air di sekitar pantai juga masih sangat jernih dan bersih. Saking bersihnya, pengunjung bisa dengan mudah melihat berbagai jenis ikan dan biota laut di sela-sela batu karang. 

Selain mancing, wisatawan juga bisa berenang di pantai ini. Meski begitu, wisatawan harus melihat situasi apakah ombaknya sedang tinggi atau tenang.

Pantai Manalusu berlokasi di Desa Cigadog, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pantai ini buka setiap hari selama 24 jam. Tiket masuk ke pantai ini seharga Rp5.000.

5. Pantai Cijayana

Pantai Cijayana terkenal dengan istilah laut di atas awan karena memikili pesonanya tersendiri. Disebut laut di atas awan karena dapat dilihat ketika pengunjung berdiri di arah kejauhan dengan dataran yang lebih tinggi, maka pengunjung bisa menyaksikan Pantai Cijayana yang seolah-olah menggantung di atas awan. 

Selain itu, ada pula satu tradisi yang tidak boleh pengunjung lewatkan jika berkunjung ke Pantai Cijayana, yaitu tradisi nyalawea. Nyalawea merupakan sebuah tradisi untuk mengumpulkan impun (ikan kecil) yang muncul di bulan-bulan tertentu. Masyarakat akan ramai mengumpulkan impun di saat musim impun itu tiba.

Pantai ini berlokasi Desa Cjayana, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, ini masih bersih dan asri belum terjamah banyak oleh wisatawan. Pantai ini buka setiap hari mulai dari pukul  07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.

Tiket masuk ke pantai ini terbilang murah, wisatawan cukup membayar seharga Rp2.000. 

6. Pantai Karang Paranje 

Pantai Karang Paranje terletak di Desa Karyasari, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pantai ini dikenal dengan panorama alamnya yang mirip dengan Tanah Lot di Pulau Dewata, Bali.

Alasan disebut mirip dengan Tanah Lot Pulau Dewata, karena di pantai ini terdapat saung yang berada persis di puncak tebing. Di sini wisatawan juga akan menemukan batu karang berukuran besar yang berada di tepi pantai.

Bagi wisatawan yang tertarik ingin merasakan suasana Tanah Lot versi Garut, sebaiknya berkunjung di hari kerja, karena pengunjungnya tidak terlalu banyak. Selain itu, dikarenakan ombak Pantai Karang Paranje cukup besar, ada baiknya wisatawan berhati-hati saat berenang di pantai ini.

Jam operasional Pantai Karang Paranje buka setiap hari mulai pukul 05.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Sementara untuk tiket masuk wisatawan cukup membayar seharga Rp5000. Adapun bayar parkir kendaraan, untuk motor Rp2000 sedangkan mobil Rp5000.

Itulah beberapa pantai tersembunyi di Garut yang bisa jadi rekomendasi untuk dikunjungi ketika momen libur tiba. Mungkin saja masih terdapat lagi pantai tersembunyi di Garut yang dapat dikunjungi tapi belum diketahui keberadaannya. 

Harga yang tertera di sini sewaktu-waktu bisa saja berubah jikalau di kemudian hari ada pengelolaan lebih baik terhadap lokasi wisata. Semoga bermanfaat.

Editor : ii Solihin