get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Haru Iringi Pemakaman 9 Warga Korban Tewas Ledakan Amunisi Garut

Ledakan Amunisi di Garut Makan Korban, TNI AD Evaluasi Seluruh Prosedur Pemusnahan Bahan Peledak

Selasa, 27 Mei 2025 | 10:42 WIB
header img
Ledakan terjadi pemusnahan amunisi di Garut, Senin (12/5/2025) terjadi ketika prajurit sedang menyiapkan detonator di dalam lubang sehingga menewaskan 13 orang. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsGarut.id – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) akan melakukan evaluasi total terhadap prosedur pemusnahan amunisi dan bahan peledak kedaluwarsa.

Langkah ini diambil menyusul insiden ledakan di Garut, Jawa Barat, yang menelan korban dari masyarakat sipil. Evaluasi akan didasarkan pada temuan tim investigasi yang telah diterjunkan ke lokasi.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan, detonator yang dimusnahkan saat itu dalam kondisi kedaluwarsa atau afkir, yang berarti kondisinya tidak stabil dan rentan terhadap gesekan maupun goncangan.

“Berkaitan dengan mengapa ledakan bisa terjadi, detonator yang akan dimusnahkan adalah detonator dalam kondisi expired atau afkir, yang tentu kondisinya ada ketidakstabilan dari konstruksi, rentan, dan perlakuannya memerlukan perlakuan atau pembawaan yang hati-hati, memperhatikan kondisi & suhu di medan maupun hal-hal teknis lain yang memicu resiko meledak, maka perlu dilakukan oleh tenaga profesional,” kata Wahyu saat Rapat Kerja Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dua Fokus Utama Evaluasi

Wahyu Yudhayana menyebut ada dua fokus utama dalam evaluasi ini yakni

1. Penyebab ledakan itu sendiri.
2. Keterlibatan masyarakat sipil yang menyebabkan adanya korban dalam musibah tersebut.
3. Pelibatan Warga Jadi Sorotan

Terkait pelibatan warga, Wahyu menjelaskan bahwa masyarakat diikutsertakan dalam kegiatan bersifat administrasi dan logistik, seperti memasak, menyiapkan makanan, menggali lubang, dan membersihkan sisa ledakan.

"Masyarakat ikut membantu mengangkat material-material detonator yang expired dan rentan itu ke dalam lubang penghancuran dan menyerahkannya kepada prajurit TNI yang ada di dalamnya. Pembawaannya mungkin tidak sesuai dengan perlakuan yang seharusnya, saat diterima oleh prajurit TNI di dalam lubang penghancuran tersebut dengan kondisi material afkir yang tidak stabil serta rentan gesekan dan goncangan memicu ledakan itu terjadi,” imbuhnya.

Ke depan, TNI AD berkomitmen untuk tidak lagi melibatkan masyarakat, bahkan untuk kegiatan administrasi dan penyiapan logistik. Mereka juga akan meminimalkan pelibatan personel dengan memanfaatkan teknologi seperti mini excavator untuk menggali lubang dan robot penjinak bom guna meningkatkan keamanan dalam pemusnahan bahan peledak.

TNI AD menyatakan duka mendalam atas insiden ini dan berkomitmen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Wahyu juga mengapresiasi seluruh masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut