Oknum Wartawan Peras dan Tipu Kepala Sekolah di Pelosok Garut, Minta Jatah Rp5 Juta

Fani Ferdiansyah
Bukti percakapan korban dan pelaku terlampir.

GARUT, iNews.id Aksi pemerasan dan penipuan seseorang yang mengaku wartawan terjadi di Kabupaten Garut. Pria yang tidak diketahui identitasnya itu meneror seorang kepala sekolah SD di Kecamatan Pakenjeng. 

Korban adalah Wawan Saepullah, Kepala SDN Tegalgede 1 Pakenjeng. Kepada MNC Portal Indonesia, Wawan yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Pakenjeng ini mengaku telah memberikan uang Rp1 juta kepada pelaku. 

"Saya terpaksa memberikan uang karena dia terus memaksa melalui chat dan panggilan WhatsApp. Karena saya sedang disibukan oleh persiapan perpisahan siswa, dan juga dia terus menghubungi di waktu Magrib, saya pun terpaksa memberikan uang melalui transfer," kata Wawan saat dihubungi, Sabtu (25/6/2022). 

Pemaksaan ini, tambah Wawan, terjadi sejak Jumat (24/6/2022) sore hingga malam. Pelaku terus menerus menakut-nakutinya dengan ancaman karena memiliki sejumlah data. 

"Saat ditanya atas persoalan apa, dia hanya menjawab memiliki semua data-datanya, ada lima sekolah. Mungkin dia menghubungi saya karena jabatan sebagai K3S di Pakenjeng," ujarnya. 

Wawan pun berusaha untuk mengetahui permasalahan yang terjadi karena jabatannya sebagai ketua dari para kepala sekolah di kecamatan, namun si pelaku enggan membeberkan data tersebut. 

"Jangankan data, identias berikut medianya saja dia tidak memberikan, hanya mengaku Pokja Kota. Dia hanya memberikan nomor rekening BRI atas nama Suyanto, 407001018407534, seraya berpesan untuk segera mengirim resi transfer," sebutnya. 

Tak ingin berlarut-larut, Wawan pun mentransfer uang kepada nomor rekening yang telah diberikan pelaku. "Saya transfer uang Rp1 juta berikut mengirim resinya. Bukannya berhenti, dia bilang nilainya kurang karena ia ingin Rp5 juta," ungkapnya. 

Percakapan pelaku dan Wawan kemudian berlanjut di Sabtu pagi. Pelaku kembali mempertanyakan sisa uang yang dia minta, dengan mengancam akan datang ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut pada Senin (27/6/2022) mendatang. 

"Saya pak, kalau uang segitu (nilai yang diminta pelaku) mana ada. Karena kalau pun ada pasti buat anak-anak saya di rumah. Itu juga yang Rp1 juta hasil pinjam dulu ke pemilik gerai BRI Link di desa, istilahnya ditalangi dulu," tuturnya. 

Sebagai korban, Wawan sendiri mengaku belum mengambil sikap apakah akan melakukan upaya hukum dengan melapor ke pihak berwajib atau tidak. Ia hanya memastikan dirinya dan seluruh kepala SD se-Kecamatan Pakenjeng akan menandatangani surat pernyataan bahwa tidak terjadi penyalahgunaan wewenang di sekolah. 

"Terus terang kami siap untuk menandatangani surat bermaterai. Untuk langkah ke depan, mungkin saya akan berkonsultasi dengan sejumlah pihak yang memahami persoalan hukum terlebih dahulu. Semua bukti chat dan resi transfer saya miliki," kata Wawan. 

Di tempat terpisah, Kepala Disdik Kabupaten Garut Ade Manadin berjanji akan mengusut hal tersebut. Ade menjelaskan bahwa pihaknya belum menerima laporan persoalan yang menimpa seorang kepala SD di Pakenjeng ini. 

"Saya belum mendengar. Kami akan cek terlebih dahulu," ucap Ade Manadin. 

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network