Hari Pertama Masuk Sekolah, Puluhan Siswa MI Nurul Huda Garut Sebrangi Sungai Cimanuk dengan Perahu

Fani Ferdiansyah
Sejumlah anak-anak siswa MI Nurul Huda menyebrangi Sungai Cimanuk dengan perahu karet di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabulaten Garut, Senin (18/7/2022). Foto. Fani Ferdiansyah.

GARUT, iNews.id Puluhan anak di Kampung Pananggungan, Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, akhirnya bisa berangkat ke sekolah di hari pertama tahun ajaran baru 2022/2023. Anak-anak yang berusia 6 hingga 12 tahun itu dapat bersekolah ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, dengan menumpangi perahu karet untuk menyebrangi Sungai Cimanuk

Terputusnya Jembatan Kuning, begitu nama jembatan gantung penghubung dua kecamatan di wilayah itu disebut, pada Jumat (15/7/2022) oleh luapan Sungai Cimanuk membuat anak-anak dari Kecamatan Karangpawitan ini tidak bisa bersekolah ke sekolah mereka di wilayah Kecamatan Banyuresmi. 

Seorang siswa kelas 2 MI Nurul Huda, Luthfi, mengaku senang dengan kehadiran para petugas gabungan yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, dan relawan. Kehadiran petugas dan perahu karet di Sungai Cimanuk telah membantu dia dan teman-teman untuk dapat bersekolah. 

"Kami naik perahu karena Jembatan Kuning putus. Berangkat bersama ibu dan teman-teman," tutur Luthfi, di pinggir Sungai Cimanuk, Senin (18/7/2022). 

Hal yang sama diutarakan Arifah, siswa kelas 6 MI Nurul Huda. Menurut Arifah, jembatan gantung yang menghubungkan rumahnya di Kampung Legokjaya dengan sekolah di Kampung Tegal Kalapa terhitung masih baru di 2020 sebelum putus karena banjir.

"Dulu kalau ke sekolah menyebrang menggunakan rakit, setelah itu ada jembatan tapi putus karena banjir Jumat kemarin. Alhamdulillah sekarang ada perahu jadi saya bisa berangkat ke sekolah. Terima kasih pak polisi dan TNI," ujar Arifah. 

Guru kelas 6 MI Nurul Huda Ratna Reza, menyebut jumlah siswanya yang menyebrangi Sungai Cimanuk dengan perahu setidaknya berjumlah 50 anak lebih. Menurut Ratna, peran jembatan penghubung di wilayah mereka sangat penting. 

"Kejadian bencana yang dialami memberikan hikmah bagi kami semua. Semoga pemerintah segera membangun kembali sarana penyebrangan yang bukan hanya penting bagi anak didik kami, tapi seluruh masyarakat di sini," kata Ratna. 

Ratna yang juga aktif sebagai relawan organisasi sosial Human Iniative, mendorong agar jembatan kembali dibangun pasca banjir. 

"Respons pemerintah cukup baik, sebagai langkah pertama masyarakat diberikan bantuan penyebrangan menggunakan perahu karet. Informasinya nanti di sini akan dibuatkan jembatan darurat sementara," ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Satpolairud Polres Garut AKP Adnan menyebut bantuan perahu karet yang diperbantukan sebagai sarana penyebrangan masyarakat di Sungai Cimanuk kawasan itu bertambah dari sebelumnya hanya 1 unit perahu karet LCR. 

"Ada penambahan unit perahu sehingga yang aktif saat ini kurang lebih lima unit. Tiga unit sudah diturunkan ke sungai, sementara dua lainnya stand by," kata AKP Adnan. 

Kasatpolairud Polres Garut menyebut perahu-perahu karet itu berasal dari Polairud Polres Garut, Denbekang III Garut, BPBD, dan Faji Garut. "Semua disiagakan untuk sementara sampai jembatan darurat dibangun di sini," ujarnya. 

Seperti diketahui, jembatan rawayan di kawasan tersebut bermanfaat pula bagi masyarakat umum. Rata-rata warga menggunakan jembatan untuk mengangkut hasil bumi dan akses transportasi lainnya. 

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network