Garut, iNews.id – Lagi dan lagi, pencurian hewan ternak berjenis kerbau kembali terjadi di wilayah Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, pada Senin (18/7/2022) kemarin.
Menurut laporan yang diterima oleh kepolisian setempat, Kapolsek Singajaya, AKP Sahono menyebut bahwa pada hari Selasa (19/7/2022) hewan tersebut tersebut diketahui telah hilang sekitar pukul 06.00 WIB di kebun Blok Cihaurseah, Kampung Ciaremas, Desa Ciudian.
"Adapun jumlah hewan kerbau sebanyak 3 ekor, terdiri dari 2 ekor betina (induknya) dan 1 ekor jantan (anaknya) yang baru berumur 13 hari," sebutnya.
Lanjut Kapolsek mengatakan, menurut laporan yang diterima dari pihak korban, 2 (dua) ekor induk diikat di pohon kayu mahoni dan di tunggak di pohon kayu mindi, sedangkan 1 ekor lagi tidak diikat dan dilepas karena masih kecil.
"Untuk induknya dibawa oleh pelaku, sedangkan anaknya disembelih namun tidak diambil oleh si pelaku," terangnya.
Adapun pemilik hewan ternak tersebut yaitu Yaya (54) warga asal Kampung Ciaremas, Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya.
Kemudian, Kapolsek Singajaya menjelaskan kronologis kejadiannya pencurian hewan ternak kali ini terjadi pada Senin (18/7/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pihak korban (Yaya) menyebut bahwa dirinya menyimpan ketiga kerbaunya setelah digembala di kebun Blok Cihaurseah yang ada di wilayah kampung setempat sekitar 2,5 kilometer dari lokasi rumahnya.
"Pada pukul 06.00 WIB, Yaya bermaksud akan memindahkan tempat penyimpanan kerbau ke tempat yang masih banyak rumputnya. Namun, setelah sampai di lokasi terlihat anak kerbau sudah tergeletak dan dalam kondisi mati, ada bekas disembelih, kemudian mengecek induknya yang diikat di pohon mahoni dan tunggak pohon mindi ternyata tidak ada," jelasnya.
Ia menambahkan, pada saat si korban mencari di sekitaran lokasi penyimpanan hewan ternaknya, namun tidak ditemukan. Selanjutnya ia langsung pulang ke rumahnya dan memberitahukan peristiwa tersebut kepada wargas sekaligus membuat laporan ke polsek setempat.
Sahono mengatakan langkah yang dilakukan dari jajaran Polsek Singajaya yakni bertindak cepat dan turun langsung bersama anggota serta masarakat mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Setelah kita menelusuri jejak tapak kaki kerbau, setelah menempuh jarak sekitar 5 kilometer menelusuri jalan ditemukan jejak bekas tapak kaki kerbau di kebun Blok Margahayu, Desa Girimukti. Ditemukan seekor kerbau betina yang diikat di pohon kayu afrika masih hidup dan satu ekor lagi sudah mati ditutupi kain sarung," ungkapnya.
Sahono menyebutkan, atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian mencapai Rp. 17.000.000 (Tujuh belas juta rupiah).
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait