GARUT, iNews.id – Sekretariat Jenderal Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Sekjen Pulsapdik Kemendikbudristek) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Indonesia Pintar Pendidikan Dasar dan Menengah (PIP Dikdasmen) dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2022.
Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Ferdiansyah selaku anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, bersama Suharti selaku Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, yang bertempat di Aula Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (26/7/2022).
Dalam sambutannya, Rektor IPI Garut, Nizar Alam Hamdani mengatakan bahwa pendidikan dapat memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Pendidikan adalah sebuah investasi. Semakin baik pendidikan suatu bangsa maka semakin besar pertumbuhan ekonomi bangsa itu sendiri. Tentunya hal ini sejalan dengan apa yang telah dilaksanakan oleh pendidikan melalui PIP dan KIP-K, tentunya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akses pendidikan," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, yang diwakili oleh Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Abdul Qahar menyebut bahwa kuota KIP tahun 2022 menurun dari tahun sebelumnya.
"Perguruan Tinggi (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) semua merasakan bahwa kuota KIP-K tahun 2022 menurun, karena secara rasional sedikit ada perubahan menjadi 185.000 penerima, dibanding tahun lalu sebesar 200.000, sehingga berdampak pada distribusi kuota secara nasional," terangnya.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih karena sekolah dan perguruan tinggi di Kabupaten Garut tidak pernah ada kasus penyelewengan dana.
"Alhamdulillah, Garut tidak pernah ada kasus penyelewengan. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi karena ini adalah amanat yang luar biasa, ini harus bisa kita kawal bersama sehingga bisa betul-betul tepat sasaran," ucap Abdul.
Di tempat yang sama, Ferdiansyah selaku Anggota DPR RI Komisi X, ia mengatakan pihaknya akan terus mengawal dunia pendidikan yang masih kekurangan fasilitas.
"Dari sekian ribu sekolah SD, SMP, SMA, SMK baik negeri maupun swasta hampir 11 persen masih kurang fasilitas listrik, pagar, dan lain sebagainya. Itulah kami konsisten untuk selalu mengawal dunia pendidikan Indonesia," pungkasnya.
Acara ini ditutup dengan sesi diskusi dan penyerahan doorprize kepada siswa dan mahasiswa selaku peserta.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait