Harga BBM Naik, HMI Cabang Garut Menilai Pemerintah Tidak Aspiratif, Akomodatif, dan Selektif

Hendrik Prima
Rival Syaeful Syamsiar Ketua BPPD HMI Cabang Garut. Foto istimewa.

GARUT, iNews.id – Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki ketersediaan sumberdaya (resources) yang memadai dan layak didayagunakan, baik itu berupa sumberdaya manusia, sumberdaya alam, dan sumberdaya teknologi. 

Dikaji dari sisi sumberdaya alam yang tersedia, Indonesia patut bersyukur. Salah satu hasil alam yang potensial adalah minyak bumi, ini artinya hasil alam berupa minyak bumi jika dikelola dan didayagunakan secara baik dan optimal akan menjadikan negara ini sebagai pengekspor neto (net exporter). 

Akan tetapi apa yang terjadi di lapangan, bahwa sebaliknya Indonesia belum mampu mendayagunakan sumberdaya alamnya, khususnya minyak bumi Padahal menurut Pasal 33 ayat 3 UUD 45 menjelaskan bahwasannya Bumi ,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Dengan Kenaikan BBM itu, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Cabang Garut, Rival Syaeful Syamsiar, angkat bicara, bahwa kenaikan BBM akan menambah angka kemiskinan dan konflik sosial akibat dari kebijakan pemerintah yang dinilai tidak aspiratif, Akomodatif, dan selektif.

"Apalagi Mengingat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada hari sabtu tanggal 3 September 2022 terkait dengan kenaikan harga BBM ini akan berdampak kepada masyarakat luas khusus nya kepada masyarakat kelas menengah kebawah, tentu ini akan menambah permasalahan baru mulai dari bertambahnya angka kemiskinan , konflik sosial dimana –mana, disamping kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan kenaikan harga BBM.", ungkapnya pada iNews.id. Sabtu (3/9/2022).

Masih kata Rival, Pemerintah juga memberikan bantuan kepada masyarakat berupa uang senilai 150 ribu selama 4 bulan, Pertanyaan nya ketika 4 bulan selesai dan bantuan tidak ada lagi, sementara harga BBM masih naik, " apakah masyarakat akan dibiarkan begitu saja sehingga terjadilah hal-hal yang tidak di inginkan? .",tanya dia.

Sambung Rival, Kalau dipelajari dalam ilmu hukum ada yang dinamakan dengan ilmu kriminolgi yaitu ilmu yang mempelajari tentang penyebab terjadinya suatu kejahatan, salah satunya penyebab kejahatan adalah masalah ekonomi atau kesejahteraan yang mana semua orang akan menghalalkan segala cara demi terpenuhinya kebutuhan dasarnya.

"Maka dari itu ketika harga BBM di naikan dan Bansos di salurkan menurut Saya tentu ini bukan solusi karena bantuan tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat, hari ini yang benar-benar terdampak dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan kenaikan harga BBM tersebut.",katanya.

Rival menambahkan, Seharusnya pemerintah ketika mau mengambil keputusan atau membuat kebijakan harus mempertimbangkan dampak nya dan mendahulukan kesejahteraan umum.

" Pertimbangkan dulu dampaknya, dan dahulukan kesejahteraan umum, dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif Supaya tidak terjadi gejolak dan konflik sosial dimasyarakat.", pungkasnya.

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network