GARUT,iNewsGarut.id – Banjir bandang dilaporkan menerjang Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Kamis (22/09/2022) malam sekira pukul 23.30 WIB. Sebanyak ratusan kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Cipalebuh dan Cikaso tersebut.
Camat Pameungpeuk Tatang Suryana menyebut jumlah desa yang terdampak hingga saat ini tercatat sebanyak delapan desa. Tayang menjelaskan warga terdampak banjir karena rumahnya terendam.
"Bencana banjir bandang tadi malam membuat puluhan warga mengungsi ke lokasi aman. Ratusan orang terdampak," kata Tatang dalam laporan yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (23/9/2022).
Delapan desa terdampak ini diantaranya adalah Desa Sirnabakti, Desa Pameungpeuk, Desa Paas, Desa Mandalakasih, Desa Jatimulya, Desa Mancagahar, Desa Bojong dan Desa Bojong Kidul.
Di Desa Sirnabakti, warga terdampak berasal dari Kampung Leuwigenteng sebanyak 80 rumah yang dihuni 93 KK atau 289 jiwa, dan Kampung Sirnagalih sekira 120 rumah yang ditempati 167 KK atau 354 jiwa.
"Di Desa Pameungpeuk yang mengungsi sekitar 90 orang dan terdampak sekitar 300 orang," ujarnya.
Sementara di Desa Paas, banjir melanda dua Kampung dengan perincian total di Kampung Cigodeg 185 jiwa dan Kampung Segleng sebanyak 985 jiwa. Sedangkan dampak dari lima desa sisanya, hingga kini masih didata pihak terkait di wilayah tersebut.
Kapolsek Pameungpeuk Iptu Dindin Maoludin mengungkapkan kondisi di Desa Mandalakasih pada tadi malam diterjang banjir dengan ketinggian sekira 1 meter. Banjir di lokasi itu, lanjut Iptu Dindin Maoludin, disebabkan oleh luapan Sungai Cipaleulbuh.
"Banyak warga yang sudah dievakuasi," kata Kapolsek Pameungpeuk.
Saat bencana berlangsung, warga diungsikan ke Aula Kecamatan Pameungpeuk dan beberapa lokasi aman yang tak terjangkau banjir. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menjelaskan banjir bandang tadi malam juga terjadi di wilayah Kecamatan Cibalong.
"Sungai yang meluap itu kan muaranya dari Cibalong, tapi tidak berdampak signifikan. Hanya memang ada beberapa rumah yang terdampak, ini assesmentnya masih dilakukan," kata Satriabudi.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait