Jakarta,iNewsgarut.id – Ratusan Supporter meninggal dunia pada insiden Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). Kerusuhan dipicu atas kekecewaan supporter usai timnya kalah atas Persebaya Surabaya dengan Skor 3-2.
Peristiwa itu saat ini menjadi sorotan publik Indonesia maupun dunia, pasalnya Kejadian tersebut merupakan kerusuhan yang paling besar dalam sejarah dunia persepakbolaan Indonesia.
Dilansir dari laman resmi Instagram menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan keamanan (Menko Polhukam) RI, Mahfud MD menyampaikan duka cita nya atas tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan hingga menewaskan ratusan supporter.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa, kami juga berharap agar keluarga Korban bersabar dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas di lapangan, Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban,"tulis Mahfud MD di akun Instagramnya 14 jam yang lalu. Minggu (2/10/2022).
Masih kata Mahfud di akun Instagram, "Saya sudah dapat informasi dari Kapolri Jendral Listyo Sigit, Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan, Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik,"katanya.
Sebenarnya, Sambung Mahfud, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul tekhnis di lapangan, misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38000 orang.
menurutnya, " tapi usulan itu tidak dilakukan oleh pihak panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat, Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,"jelasnya.
Masih kata Mahfud, perlu ditegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Surabaya dan Arema, sebab pada pertandingan itu supporter Surabaya tidak boleh menonton, " supporter di lapangan hanya dari pihak Arema, oleh sebab itu, para korban umumnya meninggal karena berdesak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, serta sesak napas, tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter,"tegasnya.
Terakhir dituliskan Mahfud MD di akun Instagram nya, Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari waktu ke waktu, dan akan terus diperbaiki. "Tetapi olah raga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,"tutup Mahfud MD di laman akun instagramnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait