GARUT, iNewsGarut.id – Aksi penipuan dengan modus pengumuman perubahan tarif transaksi BRI memakan korban. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Kadungora, Rizka Bella Tri Kartika (25), menjadi korban kejahatan digital perbankan modus ini.
Akibat kejahatan tersebut, warga Kampung Cimuncang RT02 RW 08, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora ini harus menanggung kerugian yang cukup besar. Saldo tabungan sebesar Rp99,5 juta di rekening BRI miliknya raib seketika, usai ia mengklik link yang diberikan penipu.
Sebelum mengirimkan link, pelaku dengan nomor tak dikenal mengiriminya gambar pengumuman perubahan tarif transfer melalui whatsapp, sekira pukul 08.58 WIB pagi. Pesan singkat ini mulanya tak ditanggapi Bella, karena ia sedang berada di sekolah anaknya.
"Orang itu kemudian menghubungi saya, dengan mengaku sebagai pegawai BRI yang membutuhkan kepastian saya. Katanya terkait besaran tarif transfer, jadi saya harus memilih apakah akan mengggunakan tarif sebesar Rp150 ribu per bulan unlimited transaksi, atau tarif semula sebesar Rp6.500 per transaksi," kata Bella pada MNC Portal Indonesia (MPI) di Mapolres Garut, Rabu (19/10/2022).
Bella pun terbujuk untuk menanggapi permintaan pelaku, karena khawatir akan dianggap menerima pilihan tarif baru sebesar Rp150 ribu per bulan dikenakan apabila ia mengabaikannya. "Jika diabaikan, saya dianggap setuju dengan pilihan pertama. Makanya saya langsung ikuti perintah yang disampaikan," ujarnya.
Pelaku kemudian mengiriminya link untuk diakses. Tak berselang lama usai mengakses link tersebut, saldo tabungan sebesar Rp99,5 juta yang rencananya akan digunakan sebagai modal usaha itu pun hilang.
"Saya tanyakan ke orang yang mengaku pegawai BRI itu kenapa uang saya hilang. Dia menjelaskan bahwa uang itu akan kembali lagi, namun kenyataannya tidak," ucapnya.
Bersama keluarganya, Bella kemudian mendatangi kantor cabang BRI terdekat untuk meminta penjelasan tentang apa yang telah dialami. Dari penjelasan yang disampaikan pihak BRI, barulah disadari bahwa ia telah menjadi korban penipuan.
"Saya langsung lapor ke polisi, pertama ke Polsek Kadungora dahulu, kemudian ke Polres Garut agar ditangani oleh tim IT. Dari penelusuran tim IT Polres Garut, diketahui bahwa nomor yang menghubungi saya itu tercatat sebagai pelaku penipuan BRI," kata Bella.
Petugas Polres Garut, lanjutnya, menginformasikan bahwa mereka juga telah menerima pengaduan para korban penipuan modus serupa di beberapa hari yang lalu. "Kata Pak Polisi, penipuan semacam ini sudah pernah terjadi juga, sebab ada banyak korban yang telah lapor ke Polres Garut," ungkapnya.
Dari penyelidikan sementara terhadap nomor yang menghubunginya, diketahui bahwa pelaku berada di Sulawesi. Bella berharap aparat kepolisian dapat mengungkap pelaku kejahatan penipuan ini, dan uang tabungannya untuk modal usaha tersebut kembali.
"Aparat kepolisian berjanji akan mengusut kasus yang saya alami, dan akan dihubungi kembali apabila sudah ada perkembangan. Semoga tidak ada lagi korban dari masyarakat akibat penipuan semacam ini," katanya.
Modus penipuan dengan mengatasnamakan pihak perbankan ini sebelumnya juga sudah dikonfirmasi oleh BRI. Masyarakat pun diimbau tetap waspada terhadap oknum yang mengatasnamakan BRI.
“Sehubungan masih beredarnya kabar bahwa ada perubahan biaya transaksi BRI menjadi Rp150 ribu per bulan, bisa dipastikan kalo itu HOAKS,” tulis pihak BRI melalui akun resminya di Instagram.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait