Menurutnya, Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan, mereka di lingkungan bisa memberikan pemahaman, misalnya mengunggah foto KTP, Foto Selfi, disertai dengan alamat, itu data yang tidak boleh diunggah.
"Saya kasih contoh nama ibu dan tanggal lahir itu data yang tidak boleh diunggah, karena dalam akun bank itu selalu mempertanyakan nama ibu dan tanggal lahir, Nah itu yang selalu tidak diwaspadai masyarakat, keamanan ber media sosial, keamanan Digital,"paparnya.
Suatu hal yang menurutnya dari BRIN sendiri memiliki perhatian bahwa itu yang harus dipahami bersama. " Jadi bermedia sosial itu harus dipahami lebih dalam, Nah Kegiatan ini sebagai pencerahan dan pemahaman dari Kami BRIN dengan Mitra Kerja DPR RI Komisi VII, agar masyarakat dapat menggunakan media sosial dengan Bijak di era Literasi Digital ini,"imbuhnya.
Sementara Anggota DPR RI Komisi VII Dony Maryadi Oekon menjelaskan, bahwa literasi di era globalisasi ini sangat pelru diberikan pemahamannya terutama kepada mahasiswa.
"Sangat perlu sosialisasi seperti ini, agar lebih memahami literasi di era globalisasi terutama Mahasiswa,"jelasnya.
Dikatakannya, bahwa di era digital ini jangan sampai media sosial bukannya membantu tetapi malah menjerumuskan hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.
"Hindari unggahan-unggahan yang berbentuk Sara dan Hoax, jadikan media sosial sebagai alat untuk membantu kita menjangkau segala hal-hal yang positif agar dapat disampaikan dan diterima oleh masyarakatnya, jangan malah jadi menjerumuskan dirinya akibat dari postingan yang tidak bijak,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait