GARUT, iNewsgarut.id – Satu unit rumah warga di wilayah Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan ambruk, Sabtu (12/11/2022) sekira pukul 20.15 WIB malam. Diduga rumah milik warga bernama Ayi itu ambruk karena goncangan gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,3.
Rumah yang ambruk ini berlokasi di Kampung Singatuwuh RW08, Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet. Pemerintah Kecamatan Cisompet menduga peristiwa ambruknya rumah ini dengan goncangan gempa yang melanda Kabupaten Garut dan sekitarnya tadi malam berkorelasi karena berada di waktu yang sama.
"Dugaan sementara karena gempa yang mengguncang Garut dan sekitarnya tadi malam," kata Camat Cisompet Fahmi Prayoga, Minggu (13/11/2022).
Ia menambahkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya rumah warga tersebut. Sebab saat kejadian, pemilik rumah tengah menginap di rumah keponakannya yang berada di lokasi berbeda.
"Tidak ada korban jiwa, rumah sedang dalam keadaan kosong saat kejadian ambruk. Untuk kerugian materi masih dikalkulasi," ujarnya.
Menurut Camat Cisompet, pihak pemerintah kecamatan telah menyampaikan laporan tertulis perihal ambruknya satu rumah di Kampung Singatuwuh tersebut. Fahmi Prayoga pun telah meminta dinas teknis untuk melakukan pengecekan lanjutan agar penyebab rumah ambruk diketahui.
"Hasil pengecekan dibutuhkan sebagai dasar penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Satria Budi membenarkan pihaknya telah menerima laporan rumah warga yang ambruk tersebut. Namun, Satria Budi belum bisa memastikan penyebab rumah tersebut ambruk karena guncangan gempa.
"Kami sudah mengirimkan tim dari BPBD Garut ke Cisompet untuk meninjau langsung seperti apa, nanti dilihat dan ditelusuri rumah itu ambruk karena gempa atau memang faktor usia bangunan," kata Satria Budi.
BPBD Garut, tambah Satria Budi, akan melakukan sejumlah langkah berdasarkan hasil assesment yang dilakukan tim di lokasi peristiwa. Untuk sementara BPBD Garut akan memberikan bantuan logistik pada pemilik rumah yang ambruk.
"Terlepas dari penyebabnya seperti apa, warga yang rumahnya rusak harus mendapatkan bantuan, sesuai dengan instruksi dari pak bupati," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu laporan dari tim yang dikirim ke Cisompet. Jika karena faktor pergerakan tanah, lanjutnya, BPBD Garut akan meminta PVMBG melakukan penelitian dan melihat hasil rekomendasinya seperti apa.
"Apa perlu relokasi atau tidak, lalu apabila karena gempa dilihat juga hasil assesmentnya, bantuannya nanti bagaimana. Tentunya akan ada keterkaitan dengan dinas teknis seperti Disperkim (Dinas Perumahan dan Permukiman Garut), Dinas Sosial, dan BPBD Garut sendiri," kata Kalak BPBD Garut.
Ia juga menyebut hingga saat ini baru satu kecamatan yang melaporkan peristiwa rumah ambruk di wilayah Garut. "Kami masih memonitor seluruh wilayah kecamatan lainnya di Garut. Salah satunya melalui komunikasi yang dibangun dengan para camat di grup whatsapp, sementara belum ada laporan lagi," ungkapnya.
Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan M 5,3 terjadi di 122 km barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu sekira pukul 20.18 WIB malam. Lokasi gempa berada pada titik koordinat 8.18 LS -107.36 BT.
Pusat gempa ini berada di kedalaman 10 km. BMKG juga memaparkan gempa tersebut dalam skala Mercalli (Modified Mercalli Intensity/MMI), yang dirasakan pada wilayah III Garut, III Tasikmalaya, II Ciamis dan II Cianjur.
Menurut BMKG, gempa juga dilaporkan mengguncang satu jam sebelumnya, yakni pukul 19.29 WIB, dengan pusat 119 km barat daya Kabupaten Garut atau di titik koordinat 8.14 LS - 107.35 BT. Gempa ini berkekuatan M 4,9 dan berada di kedalaman 16 km.
BMKG menyebut gempa yang pertama tersebut dirasakan pada wilayah II Tasikmalaya, II Sukabumi, II Cianjur, II Garut, dan I-II Kabupaten Bandung.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait