GARUT, iNewsGarut.id – Kasus dugaan bunuh diri yang menimpa seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini tengah dalam penyelidikan intensif oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Garut. Siswa berinisial P tersebut ditemukan meninggal dunia di rumah orang tuanya pada Senin, 14 Juli 2025. Dugaan sementara, korban nekat mengakhiri hidupnya karena mengalami perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut. Hingga Jumat, 18 Juli 2025, tim Satreskrim telah memeriksa enam orang saksi yang terdiri dari guru kelas, pihak sekolah, serta beberapa teman sekelas korban.
“Kami saat ini masih mendalami seluruh informasi yang ada, dan sedang menunggu hasil olah tempat kejadian perkara serta penyebab pasti dari kematian korban. Penyelidikan masih berlangsung dan kami belum bisa menyimpulkan adanya tindak pidana secara pasti,” ujar AKP Joko Prihatin kepada awak media, Jumat siang.
Untuk kepentingan penyidikan, Unit Identifikasi Forensik atau INAFIS Polres Garut juga telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari petunjuk yang dapat menguatkan motif di balik aksi tragis tersebut.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, korban sempat menunjukkan perubahan perilaku beberapa hari sebelum kejadian. Salah satu teman sekelas menyebut bahwa korban tampak murung dan sering menyendiri. Meski demikian, pihak sekolah belum mengonfirmasi secara terbuka apakah korban benar mengalami bullying secara sistematis di lingkungan sekolah.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait