GARUT, iNewsGarut.id – Pemerintah Kabupaten Garut telah menganggarkan dana sebesar Rp750 juta untuk membiayai subsidi kacang kedelai impor. Berdasarkan hasil penghitungan, anggaran ratusan juta itu akan digunakan untuk subsidi selama dua bulan, yaitu November dan Desember 2022.
"Disperindag sudah hitung, maksimal segitu (Rp750 juta) untuk dua bulan. Kalau harganya bagus justru bisa turun nilai subsidinya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, pada MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (17/11/2022).
Helmi menjelaskan subsidi tersebut diberikan untuk meringankan beban para pengrajin tempe dan tahu dalam menghadapi kenaikan harga kacang kedelai impor saat ini. Ia berharap harga kedelai yang menjadi bahan baku utama tempe dan tahu itu kembali normal di 2023 mendatang.
"Sistemnya gimana itu dinas teknis lebih memahami, cuma nanti produk yang ke Garut dilihat jumlahnya, disesuaikan, apa harganya atau hal lainnya. Mudah-mudahan di Januari 2023 ke sana harga bisa kembali ke semula," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM telah berkoordinasi dengan Perum Bulog dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga kacang kedelai. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut Nia Gania Karyana, menjelaskan pemerintah daerah akan memberikan subsidi harga melalui operasi pasar.
Ia menjelaskan, melalui operasi pasar itu pemerintah akan memberikan subsidi pada setiap kg kacang kedelai impor yang dibeli masyarakat. Besaran subsidi sendiri ditargetkan setengah harga atau 50 persen dari harga kacang kedelai yang berlaku.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait