GARUT, iNewsGarut.id – Produksi tempe dan tahu di Kabupaten Garut masih bergantung pada kacang kedelai impor. Aspek ekonomis dan kualitas, disebut sebagai penyebab para pengrajin tempe tahu di daerah sangat mengandalkan pasokan kedelai impor ketimbang lokal.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui jika pasokan kacang kedelai lokal tidak semelimpah seperti kedelai impor. Menurutnya, para petani di daerah lebih memilih menanami padi dan jagung ketimbang kacang kedelai.
"Karena memang dari satu sisi tidak ekonomis bagi petani. Secara hitung-hitungan paska panen, komoditas padi dan jagung lebih menjanjikan ketimbang kacang kedelai," kata Helmi Budiman pada MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (17/11/2022).
Ia menjelaskan jika ongkos tanam kedelai dan hasil panennya tidak memberikan keuntungan yang berarti bagi petani. Kebijakan secara nasional, kata dia, sangat diperlukan guna mengubah pola pikir dan menarik minat para petani untuk menanami kedelai.
"Bagaimana caranya petani tertarik menanam kedelai, jadi untuk kedelai ini memang diperlukan kebijakan yang sifatnya nasional," ujarnya.
Helmi Budiman mengaku pernah membahas hal tersebut dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam kunjungan kerja di Garut beberapa waktu lalu.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait