Di tempat yang sama, Perwailan dari KWT Harum Sari, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Iqhlima, mengatakan jika di daerahnya ini para anggota KWT diberikan 75 polybag untuk ditanami komoditas pangan yang ditanam di rumah masing-masing.
"Kalau hasil panen dari KWT Harum Sari kita mah ke warga juga udah ada, ada yang dijual, kalau disebar ke warga Alhamdulillah kita sudah lebih dari 2 tahun kita sudah mengembangkan KWT ini, dari warga juga sudah menerima dengan alhamdulillah tidak ada komplain, tidak ada hal-hal (buruk), ini alhamdulillah soalnya kita tidak pakai pestisida, jadi kita alhamdulillah aman," kata Iqhlima.
Ia memaparkan ada beberapa komoditi yang ditanam oleh KWT Harum Sari ini seperti pakcoy, kangkung darat, sawi, bayam, hingga jagung.
"Kalau masa tanam rata-rata kalau misalnya jabung itu mah biasanya 25 hari atau 27 hari itu sudah bisa langsung panen. Kalau jabung itu rata-rata dari 30 hari kedepan itu kalau sudah tumbuh 6 daun atau 7 daun itu langsung bisa dipanen," sebutnya.
Iqhlima mengungkapkan jika melalui P2L ini masyarakat tidak perlu sedikit-sedikit ke warung jika membutuhkan komoditi pangan, karena sudah ada di pekarangan rumah.
"(Mau) kita (memiliki) pekarangan sempit ataupun luas, itu kalau kita memanfaatkannya dengan baik Alhamdulillah bisa membantu untuk kebutuhan keluarga. Apalagi kan kita (dalam rangka) pencegahan stunting, kita harus makan-makanan yang bergizi yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Jadi Alhamdulillah sekali adanya P2L ini Alhamdulillah sudah membantu sekali untuk kebutuhan keluarga," tandasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait