Cindy Frisca Jessica, Penulis Novel "Vision" asal Garut yang Merupakan Asisten Dokter

Fani Ferdiansyah
Cindy Frisca Jessica (26), penulis novel "Vision" ini bekerja sebagai asisten dokter. Karya mojang asal Garut ini telah dipinang oleh perusahaan penerbitan ternama dan menghiasi sejumlah toko buku.Foto iNewsGarut.id/ Fani Ferdiansyah.

GARUT, iNewsGarut.id – Dari Kabupaten Garut, kerap lahir generasi muda dengan segudang talenta. Kali ini Cindy Frisca Jessica.

Mojang asal Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota itu menekuni dunia literasi kendati pendidikan serta bidang pekerjaannya berlatar dunia medis. Berkat kepiawaiannya dalam mengolah cerita, kini salah satu karya perempuan berusia 26 tahun itu telah dipinang oleh sebuah perusahaan penerbitan ternama.

Adalah Vision, judul novel fiksi remaja yang awal mula naskahnya hanya dititipkan kepada seorang teman untuk diikutsertakan pada acara Editor's Clinic. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Jakarta tahun 2019 silam.

"Ketika tahu ada pengumuman tentang acara itu di Jakarta, saya langsung menghubungi salah satu teman yang berdomisili di sana," ujar penulis yang memiliki nama pena Cindy Jessica itu pada MNC Portal Indonesia (20/1/2023).

Beruntung, temannya kala itu bersedia dititipi naskah untuk dibawa ke acara tersebut. Ia berharap, naskahnya bisa direview editor, sehingga dia mengetahui bagaimana pandangan seorang editor profesional terhadap karyanya.

Tanpa diduga, tulisan yang mengisahkan seorang remaja yang memiliki sixth sense atau indera keenam itu mengundang ketertarikan salah satu editor.

"Saya sangat terkejut karena dari sana akhirnya ada tawaran untuk diterbitkan. Editor itu menyukai premis cerita Vision dan meminta saya untuk menyelesaikan naskahnya," ungkap Cindy Frisca Jessica.

Dalam kurun waktu tiga bulan, Cindy Frisca Jessica mampu merampungkan Vision yang sudah ditulisnya sejak tahun 2018. Dengan alurnya yang ringan, dia hanya melakukan sedikit riset mengenai indera keenam.

"Selebihnya saya hanya memikirkan plot dan menuliskannya. Saya juga memasukkan sedikit pengalaman pribadi. Contohnya ada di bab berjudul Mengadem dan Raden Inu Kertapati," tuturnya.

Namun, naskah Vision yang pernah terendap lama itu tidak lepas dari penyakit mandeg ide atau writers block. "Biasanya saya membaca atau menonton film supaya inspirasi datang kembali," katanya.

Lulusan SMK jurusan Kesehatan itu mulai terjun menulis sekitar pertengahan tahun 2014. Ia banyak membuat cerita pendek yang diambil dari peristiwa-peristiwa menarik di sekitarnya.

Namun, saat itu Cindy Frisca Jessica belum menyadari jika menulis adalah hobinya. Bahkan ia memutuskan berhenti menulis dan tidak berminat untuk membaca buku apapun.

"Sekitar setahun berikutnya, saya iseng mampir ke toko buku dan menjelajahi rak novel. Saat itu, saya memilih sebuah novel remaja. Ternyata, buku itu bisa saya selesaikan dalam sekali duduk. Dari sanalah saya sadar ternyata membaca itu mengasyikan," ucap perempuan yang menyukai karya-karya penulis Almira Bastari ini menceritakan.

Tidak memiliki banyak buku fiksi bukan menjadi penghalangnya untuk tidak membaca. Ia mencari tahu melalui Google mengenai cara mendapatkan bacaan gratis di internet.

Kemudian ia mengenal salah satu platfrom digital novel dan banyak sekali judul yang dilahapnya. Dari kegemarannya membaca di situs tersebut, Cindy Frisca Jessica berpikir akan sangat keren jika suatu saat nanti tulisannya bisa dibaca banyak orang.

"Saya pun kembali menulis dan memberanikan diri untuk mempublikasikan beberapa cerpen di platform itu," tuturnya.

Kesuksesan yang diraih anak kedua dari empat bersaudara itu tentu tidak lepas dari dukungan orang tua. Walaupun Cindy Frisca Jessica sempat menyembunyikan hobi menulisnya.

"Awalnya saya menyembunyikan hobi menulis dari orang tua. Hingga akhirnya kontrak penerbitan datang ke rumah dan orang tua saya tahu kalau saya suka menulis. Mereka pun bangga dan bahagia, karena karya saya bisa terbit dan menjangkau banyak pembaca," katanya.

Sebelum Vision dilirik, rupanya Cindy Frisca Jessica sering mengikuti kompetisi menulis. Di tahun 2016, ia mengikuti lomba menulis novel bertema Friendzone yang diadakan oleh sebuah penerbitan.

Naskah miliknya berjudul Bittersweet Love  dinyatakan lolos kedalam 50 judul yang diterbitkan menjadi sebuah ebook. Meskipun sekarang novel debutnya sudah bertengger di toko buku sejak terbit Mei 2022, Cindy Frisca Jessica tidak pernah berhenti untuk terus menelurkan karya. Ia selalu menjajal ide baru untuk tulisannya.

"Cerita yang saya buat semuanya bergenre Teenlit karena saya paling suka tulisan mengenai kehidupan remaja. Kebanyakan buku yang saya baca juga seputar kisah remaja. Tapi, sekarang saya sedang mencoba keluar dari zona nyaman dengan menulis cerita Metropop yang berlatar Garut dan Jakarta," katanya.

Bagi Cindy Frisca Jessica, pencapaiannya hingga saat ini bukan keberuntungan semata. Ada perjuangan dan perjalanan yang panjang hingga tulisannya dibaca banyak khalayak. 

"Intinya harus sering latihan dan perbanyak membaca. Jangan terfokus dengan jumlah pembaca karya kita. Terus menulis dan publikasikan karena nanti naskah kita pasti menemukan pembacanya," tutupnya. 

Editor : ii Solihin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network