"bukan soal kreatifitas berpikir, bukan soal karya hidup, seleksi ajudan milenial Gubernur Jawa Barat juga menilai dari paradigma lain misalnya pengetahuan secara otonomi daerah, demografi budaya, pemahaman yang komprehensif tentang dinamika sosial kultural bumi pasundan tentu kecerdasan intelektual,"ujarnya.
Yuanita berharap dengan mengikuti seleksi ajudan milenial Gubernur Jabar menjadikannya pengalaman dan pendewasaan hidup baginya. Sebagai mahasiswi jurusan Kebidanan Karsa Husada Garut sekaligus berkesempatan melanjutkan perjuangan setelah jadi ajudan Milenial Bupati Garut tahun 2022 , kesempatan itu tidak akan datang dua kali.
"dan hari ini saya memberanikan segenap jiwa raga untuk ikut serta memeriahkan seleksi ajudan milenial Gubernur Jawa Barat, yakin prestasi itu diciptakan dengan proses juang dan perubahan adalah keniscayaan,"pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait