"Ternyata Garut itu ada peningkatan produksi dari bawang putih, ada sedikit dari bawang merah, kan waktu kemarin di kontrol ada bawang merah, ada cabe, ada tomat, dan juga kentang, dan kami juga punya surplus dari beras, sehingga dari sisi produksi Garut bisa membuktikan,"kata Rudy.
Strategi yang kedua, lanjut Dia, ketersediaan ada tim dari pusat yang datang ke pasar -pasar di Garut ternyata ketersediaan banyak harga relatif stabil, kecuali ada kenaikan harga dua komoditas yang menyangkut ayam dan telur.
"Ada 5 strategi dalam menekan inflasi salah satunya mendorong peningkatan produksi serta bagaimana kita menstabilkan harga komoditas di setiap pasar, banyak lah strategi lainnya, kita jelaskan dua saja,"bebernya.
Masih kata Rudy, APBD Garut memang banyak digunakan untuk hal-hal yang produktif itu yang dinilai pemerintah pusat.
"Banyak lah penilaiannya, yang tadinya nilai Rp. 500 juta untuk inflasi jadi Rp.10 miliar, itu karena 5 strategi tadi, ada beberapa item. Dan lebih pentingnya lagi bagaimana kita konsen seperti kemarin pun ada penilaian positif ketika kita memberikan bantuan uang untuk perajin tempe sehingga harganya waktu itu stabil,"pungkasnya.
Diketahui Kabupaten Garut mendapat penghargaan dari pemerintah pusat atas pengendalian inflasi. Yang mana, atas prestasi itu Kabupaten Garut diberi hadiah berupa insentif fiskal senilai Rp 10.634.802.000 yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan,Sri Mulyani dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, kepada Bupati Kabupaten Garut Rudy Gunawan, di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin (31/7) lalu.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait