GARUT, iNewsGarut.id – Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Cipari yang berada di Kampung Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2023), menggelar doa bersama dan penggalangan dana untuk Palestina. Acara dilaksanakan di Aula Ponpes dengan menghadirkan mantan jurnalis asal Palestina, Syaikh Ahmed Almadi.
Dimana kehadiran Syaikh Ahmed mengungkap fakta tentang Palestina yang saat ini kondisi perang Gaza yang semakin memprihatinkan dan mengundang banyak simpatik dari berbagai elemen masyarakat.
Ketua Yayasan Ponpes Cipari Sofwan Salaf mengatakan, kegiatan ini dalam rangka kepedulian terhadap saudara-saudara muslim di Palestina yang saat ini terdampak konflik peperangan antara Palestina dan Israel.
"Kami gelar doa bersama dan penggalangan dana untuk saudara -saudara muslim kita di Palestina,"ungkapnya.
Pantauan saat ini, menurutnya, konflik peperangan yang saat ini terjadi antara Palestina dan Israel, sungguh memprihatinkan. Kebiadaban Israel terhadap warga Palestina sudah terbilang telah menyakiti muslim di seluruh dunia. Maka dari itu, imbuhnya, dirinya mengutuk dan mengecam keras atas tindakan Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina.
"Kami mengutuk dan mengecam keras atas tindakan Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina,"cetusnya.
Ia mengatakan, perlunya para santri dan masyarakat mengetahui segala tentang Palestina sebagai bentuk kepedulian sesama muslim. Dirinya menanggapi kondisi Palestina saat ini dari narasumber bahwa apa yang dilakukan Israel sebagai bentuk penjajahan secara nyata.
"Alhamdulillah apa yang disampaikan Syaikh Ahmed Almadi dipahami masyarakat dan para santri tentang Palestina dan kondisi saat ini yang sedang dialami muslim disana,"imbuhnya.
Untuk penggalangan dana, jelas Sofwan, nantinya dana yang sudah terkumpul akan segera dikirimkan untuk membantu saudara -saudara muslim di Palestina.
"Segera akan kami kirimkan jika penggalangan dana ini sudah terkumpul,"jelasnya.
Diketahui saat ini jumlah korban peperangan Israel dan Palestina sudah tembus angka lima ribu lebih dari kedua belah pihak. Kebanyakan dari para korban yakni masyarakat sipil. Menanggapi kondisi tersebut. Gelombang protes kepada penjajahan Israel pun terus mengundang kecaman dari berbagai negara khususnya negara dengan mayoritas Islam tertinggi.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait