GARUT, iNewsGarut.id – Bupati Garut berharap TAGANA menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah bencana. Hal itu Dia katakan dalam arahannya dihadapan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Garut di Perkemahan Cibeureum, Kecamatan Samarang, Jum'at (24/11/2023).
"TAGANA diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan masalah kebencanaan,"harap Rudy.
Rudy menyampaikan pentingnya mempersiapkan tenaga TAGANA yang profesional, apalagi Garut dihadapkan pada berbagai potensi bencana.
"Kabupaten Garut memiliki ancaman potensi bencana yang lengkap, dimulai dari gunung berapi, bencana hidrometeorologi, dan tsunami," ungkapnya.
Bupati menekankan pentingnya pengetahuan dalam mengatasi dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh mereka yang terdampak akibat bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Rudy juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik jika terjadi bencana dan selalu ikuti prosedur yang diinstruksikan oleh petugas baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Dinas sosial Garut, maupun dari Badan SAR.
"Kepanikan akan membuat kita semakin tidak memberikan harapan untuk dapat tertolong. Tapi kalau tenang semua pada saatnya akan ada bantuan dalam bentuk rescue ya," lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Bupati memberikan penghargaan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti graduasi.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, menjelaskan, Diklatsar TAGANA diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 17 calon anggota TAGANA dan 3 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Pelatihan berlangsung mulai tanggal 20 hingga 26 November 2023, mencakup penanggulangan bencana, dapur umum, evakuasi, dan kegiatan khusus dalam penanganan masalah sosial.
"Pelatihan dasar TAGANA penanggulangan bencana, dapur umum dan evakuasi serta latihan dasar tentang kegiatan-kegiatan khususnya dalam penanganan masalah sosial di masyarakat," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dinas Sosial Kabupaten Garut memberikan penghargaan kepada 207 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhasil lulus atau keluar dari program PKH. Ia menyebut prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi SDM PKH lainnya di Kabupaten Garut.
"Mereka tidak menerima lagi program PKH, mereka menjadi mandiri. Ada di Kecamatan Cilawu, Bungbulang, Pasirwangi, Samarang, Pakenjeng, Cibalong dan Garut Kota," ucapnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait