Tak hanya pelatihan keterampilan kemandirian, Andina juga mengungkapkan bahwa selama di Pusat Pelayanan Griya Harapan Difabel, Aldi juga melakukan fisioterapi dua kali dalam seminggu.
"Ada beberapa bagian tubuh Aldi yang menekuk jadi kita berikan fisioterapi seminggu dua kali," ujarnya.
Output yang diharapkan dari kasus Aldi penyandang disabilitas autism adalah kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
"Output-nya Aldi bisa lebih mandiri, kan dulu mau makan harus disuapin kakaknya, belum bisa pegang gayung. Nah, itu kita buat agar Aldi bisa mandiri, pokoknya activity daily learning yang harus kita perbaiki," pungkasnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait