GARUT, iNews.id – Pak Edar Suhendar, penjual kue bandros di Jalan Ciledug, Kabupaten Garut, sudah berjualan bandros sejak puluhan tahun yang lalu. Hingga kini kue bandros nya menjadi jajanan favorit masyarakat Garut.
Bandros adalah salah satu makanan khas Indonesia berbahan dasar tepung. Adonan bandros dipanggang dalam cetakan berjejer selama kurang lebih lima menit, kue siap dihidangkan.
Menurut Asep (44) anak dari Pak Edar, ayahnya sudah berjualan bandros sejak tahun 1969. Awalnya, pak Edar berjualan bandros keliling di Garut kota. Dan akhirnya menetap di Jalan Ciledug.
"Sebelumnya bapak jualan bandros keliling dari tahun 1969, dan mulai menetap disini tahun 1971," ucap Asep, Sabtu, 5 Februari 2022.
Setiap hari Sabtu dan Minggu, bandros Pak Edar selalu ramai dikunjungi oleh pembeli, mulai dari anak muda yang hobi nongkrong sampai orang tua.
Dengan harga Rp.2.000, pembeli sudah mendapatkan 3 potong bandros manis, setiap hari Pak Edar mampu menghabiskan 10-15 Kg adonan dengan omset mencapai Jutaan Rupiah per hari.
"Sehari bisa menghabiskan adonan bandros 10-15 Kg, omset kotor mencapai Rp. 1.000.000 setiap harinya," tambah Asep.
Sementara itu Bayu (27), warga Pajagalan, pelanggan bandros Pak Edar mengaku, ia bersama teman-temannya sudah lama berlangganan dan nongkrong di lapak Pak Edar.
"Dulu saya sering diajak sama bapak jajan bandros Pak Edar, sampai sekarang saya sama teman-teman sering nongkrong disini kalau habis jalan-jalan pagi," ujarnya.
Selain Bayu, Nugraha (23) warga cireungit Kabupaten Garut, rela jauh-jauh datang ke Jalan Ciledug hanya untuk menikmati bandros dan kopi tubruk ala Pak Edar.
"Sebelumnya saya diajak sama teman kesini, akhirnya saya ketagihan dan sering kesini kalau ada waktu, bandros nya enak dan harganya juga terjangkau," ucapnya.
Editor : ii Solihin
Artikel Terkait