Sejarah yang Salah Memperingati Hari Kasih Sayang Valentine Day, Ini Fakta Sebenarnya

tim iNews.id
Sejarah Hari Valentine. (foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id – Salah satu perayaan yang banyak dirayakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia ketika bulan Februari adalah Valentine Daya atau hari Valentine. 

Bagi sebagian orang, hari Valentine adalah momen untuk mencurahkan kasih sayang dengan memberikan hadiah, bunga, cokelat, maupun emoji hati atau kata-kata manis oleh pasangan kekasih.

Perayaan yang jatuh setiap 14 Februari itu kerap dimanfaatkan seseorang mengungkapkan rasa kasih sayang mereka.

Umumnya, tiap kali momen Valentine tiba muda-mudi akan berlomba memberikan sepucuk surat cinta dan juga coklat untuk orang terkasih. Tapi tahukah Anda Valentine memiliki sejarah yang cukup suram?

Lantas, bagaimana sejarah sebenarnya hari Valentine? 

Jika Anda berpikir sejarah Valentine bermula dari kisah romantis layaknya Romeo dan Juliet, sepertinya keliru. Ya, awal mula Valentine berasal dari kisah pilu seorang pendeta Romawi bernama Santo Valentine.

Melansir dari USA Today pada abad ketiga Romawi, ada seorang santo bernama Valentine de Terni yang dijebloskan ke penjara lantaran menikahkan sepasang kekasih secara diam-diam. Hal ini dinilai tak sesuai dengan keinginan Kaisar Claudius II.

Rupanya sang kaisar melarang pernikahan personel militer karena dinilai akan merusak konsentrasi atau perhatian mereka, dan pada akhirnya kinerja di medan perang kurang efisie.

Selama mendekam di dalam penjara, Valentine bertemu dengan seorang sipir bernama Asterius. Pria ini sempat mengejek kemampuan Valentine sebagai imam Katolik dengan menantang sang pendeta menyembuhkan putrinya, Julia yang terlahir buta.

Santo Valentine lantas membacakan doa-doa untuk memulihkan kembali penglihatan Julia. Atas kuasa Tuhan, Julia pun benar-benar sembuh sehingga dapat kembali melihat. Asterius yang takjub atas kekuatan Santo Valentine akhirnya memeluk Kristen serta membebaskannya dari penjara.

Kabar ini sampai pula ke telinga Kaisar Claudius II. Tentu saja sang kaisar murka dan segera menurunkan perintah untuk memenggal kepala Santo Valentine dan Asterius pada 14 Februari 271 M.

Tepat di hari kematian Santo Valentine, dirinya sempat menuliskan sepucuk surat kepada Julia yang tertera 'from your Valentine'. Hari kematian Valentine ini akhirnya menjadi cikal bakal perayaan 14 Februari yang dikenal sebagai hari kasih sayang.

Hari Valentine sendiri ditetapkan oleh Paus Roma Gelasius pada abad ke-5 masehi. Hingga kini, Hari Valentine masih dianggap sebagai salah satu momen paling spesial di setiap tahun.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network